Warta Minggu Ini
JALAN LURUS ATAU BERKELOK?

“Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: “Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir.””

(Keluaran 13: 17)

Ada beberapa alternatif jalan dapat digunakan jika kita dari Jakarta hendak ke Bandung. Kita bisa memilih jalan tol. Sekarang jalan tol sudah mulai lancar sejak ada Tol Jakarta – Cikampek 2, perjalanan jadi lebih cepat. Tapi lewat jalan tol memang tak begitu banyak pemandangan dapat dinikmati. Kalau sedang lancar, kaki malah bisa lupa pada pedal rem dan tak memerhatikan batas kecepatan. Terlalu lancar juga membuat orang bosan dan mudah mengantuk, bahaya jadi lebih mudah mengintai. Alternatif lain adalah lewat jalur Puncak. Memang lebih lama perjalanan melewati jalur ini; tapi sebanding dengan pemandangan yang dapat dinikmati. Melewati perkebunan teh, taman bunga, Taman Safari dan berbagai tempat istirahat yang menarik. Jalur ini cocok untuk orang yang tak ingin terburu-buru, menikmati perjalanan sambil berekreasi. Jalur jalannya berkelok dan sering melewati tikungan tajam, mau tidak mau harus waspada dan mungkin tak sempat merasa mengantuk.

Bukankah hidup kita juga menghadapi berbagai pilihan jalan seperti perjalanan dari Jakarta ke Bandung? Kita sebagai manusia disebut memiliki kemerdekaan dalam memilih. Tentunya setiap pilihan disertai konsekuensi tanggung jawab. Bangsa Israel, dalam perjalanannya keluar dari tanah Mesir, bisa dibilang lebih beruntung karena Tuhan tak pernah meninggalkan mereka sendirian. Penyertaan Tuhan teramat jelas agar mereka tak tersesat. Ada tiang awan saat siang dan tiang api saat malam. Pada ayat di atas, Tuhan memilihkan jalan lebih memutar karena tidak ingin bangsa Israel kecewa jika sudah meninggalkan tanah yang ‘nyaman’ menurut mereka, dengan harus berhadapan dengan bangsa Filistin. Lewat jalan yang memutar dan lama, begitu banyak tanda mujizat diperbuat Tuhan untuk memelihara bangsa Israel. Kekerasan hati dan pemberontak bangsa Israel tak menyurutkan karya kasih Tuhan bagi mereka.

Tuhan seringkali tak mengizinkan jalan pilihan kita yang terjadi. Dia memilih jalan yang anti mainstream dan terasa berat untuk kita jalani. Karena Tuhan lebih tahu apa yang akan kita hadapi jika kita tetap memilih jalan sesuai keinginan kita. Kendati berat jalan yang Tuhan izinkan kita lewati, tak sekali Dia meninggalkan kita. Jika kita tak fokus pada berat dan berlikunya jalan itu, kita pasti bisa melihat ada keindahan di kiri kanan jalan itu. Selalu ada tanda mukjizat yang diperbuat Tuhan untuk menjaga dan memelihara kita. Yang perlu kita lakukan hanya memercayai dan berserah sepenuhnya pada-Nya. Ketika Tuhan memilihkan jalan bagi kita, maka Dia akan memastikan kita tak sendirian menapakinya.

(Rina Nicholas)

MERESAPI DAMAI SEJAHTERA
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan Aku memberi kepadamu tidak seperti dunia memberi. Janganlah gelisah dan...