Warta Minggu Ini
BUAH ROH, KEMANAKAH ENGKAU?

“Namun, buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”

Galatia 5: 22 – 23 (TB-2)


Mengapa hati kita sering gelisah dan kehilangan sukacita dan damai sejahtera? Padahal dengan bermacam kegiatan yang memenuhi kehidupan seolah sudah memenuhi aktualisasi diri dan keinginan pencapaian pribadi.

Apa sebenarnya yang diperlukan kita dalam menjalani hari? Hari berlalu dengan begitu saja, hingga ada saja penyesalan yang hinggap di dalam diri kita. Hari ini sibuk dengan merancang hari esok, hari esok seringkali akhirnya berlalu biasa saja. Ketidakpuasan, kekecewaan, kekhawatiran, seakan terus mengikuti kita setiap waktu. Apa yang kurang di dalam diri kita yang mengaku anak Tuhan diberkati Allah diselamatkan Kristus dan disertai Roh Kudus?

Adakah kasih dan nilai-nilai baik yang diajarkan Firman Tuhan dirasakan dalam diri kita? Apakah terutama hal-hal tersebut telah dipersembahkan bagi Allah dan sesama? Seolah nilai baik sudah kita lakukan, namun tanpa disadari kita tidak bertumbuh sebagai murid Kristus dan jauh dari memberi kesaksian ajaran-Nya.

Kemanakah buah yang bibitnya sudah ditanamkan oleh Roh Kudus ketika kita dibaptis dan mengaku percaya? Matikah atau bantat tidak tumbuh atau tumbuh tapi tidak berbuah? Sebagai manusia yang penuh dengan kelemahan dan mudah jatuh dalam pencobaan, kita bisa saja frustasi. Hal itu terjadi jika kita tidak menyadari bahwa untuk menghasilkan buah ada Kuasa yang dekat untuk menolong kita. Kuasa itulah yang menyiram bibit, memberi pupuk, dan memelihara iman kita ditengah banyaknya keinginan dan logika kita. Kiranya Tuhan Yesus menguatkan kita melalui hari-hari yang sesungguhnya patut kita syukuri.

Pnt. Dewi Muljati

LET GO (WITHOUT D)
“Siapakah di antara kamu yang karena kekhawatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?” (Lukas 12: 25) Pagi-pagi ketika membuka...