Warta Minggu Ini
TUKANG CUKUR DAN ANAK KECIL

“Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.”

(1 Korintus 4 : 10)

Ketika seorang pengusaha sedang dipotong rambutnya oleh tukang cukur tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak kecil berlari-lari dan melompat-lompat di depan tempat tukang cukur tersebut. Tukang cukur berkata, “Pak, itu Bejo. Dia anak paling bodoh di dunia.” “Apa iya?” tanya sang pengusaha. Lalu tukang cukur tersebut memanggil si Bejo, dan merogoh kantong celananya, lalu mengeluarkan masing-masing sekeping uang Rp. 1.000,- dan Rp. 500-an. “Bejo, kamu boleh pilih dan ambil salah satu keping uang ini. Terserah kamu mau pilih yang mana, ayo nih!”

Bejo melihat ke tangan tukang cukur tersebut di mana ada uang Rp. 1.000,- dan Rp. 500,- lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil sekeping uang yang Rp. 500,-. Tukang cukur tersebut dengan perasaan benar, menang dan puas, lalu berbalik kepada sang pengusaha dan berkata, “Benar kan yang saya katakan tadi, Pak. Bejo itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui! Sudah tak terhitung berapa kali saya lakukan tes seperti tadi dan ia selalu mengambil uang yang nilainya paling kecil!”

Setelah sang pengusaha selesai dipotong rambutnya, dalam perjalanan pulang dia bertemu lagi dengan Bejo. Penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, sang pengusaha pun memanggil Bejo lalu bertanya, “Bejo, tadi saya melihat sewaktu tukang cukur itu menawarkan uang kepingan Rp. 1.000,- dan Rp. 500,- kenapa kamu mengambil uang Rp. 500,-? Kenapa kamu tidak ambil yang Rp. 1.000,-? Padahal nilainya kan lebih besar dua kali lipat dari 500 rupiah?”

Bejo pun sambil tersenyum kecil menjawab, “Saya tidak akan dapat lagi uang Rp. 500,- setiap hari kalau saya mengambil uang yang Rp. 1.000,- Pak. Tukang cukur itu selalu penasaran kenapa saya tidak ambil uang seribu rupiah. Karena itu setiap hari dia memanggil saya dan menawarkan uang seribu dan lima ratus rupiah itu untuk membuktikan kepada para pelanggannya bahwa saya ini anak paling bodoh di dunia. Bahkan dia bisa memanggil saya lebih dari satu kali setiap harinya. Kalau saya ambil yang Rp 1.000,- berarti permainannya sudah selesai, kan? Dan saya tidak mendapat uang lagi dari tukang cukur tersebut.”

Cerita ini adalah ilustrasi tentang siapa sebenarnya yang lebih pintar dan bodoh? Banyak orang yang merasa dirinya lebih pintar dibandingkan orang lain, sehingga mereka sering menganggap remeh dan menghina orang lain. Orang berhikmat adalah orang yang menyadari kekuatannya tanpa harus menjadi sombong. Seperti Paulus, dia sadar keberhasilannya, kesuksesannya sebagai rasul bukan karena dirinya, tetapi karena Kristus. Orang yang berhikmat pun tidak pernah merendahkan orang lain. Paulus mengajarkan kita tentang betapa pentingnya hidup dengan hati dan mengajari jemaat Korintus agar mereka pun bersemangat melayani Kristus seperti dirinya. Selamat berhikmat!

(Ryadi Pramana)

GOLPUTERS
“… mereka mengambil daun-daun palem, dan pergi menyongsong Dia sambil berseru-seru: “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan,...