
“Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: “Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
(Mazmur 91: 1 – 2)
Minggu ini publik dihebohkan dengan kabar bahwa ada dua Warga Negara Indonesia yang positif terinfeksi virus Corona. Kabar ini dengan cepat menyebar melalui pemberitaan di televisi maupun media sosial. Selama sekian jam kemudian, berbagai informasi tidak berhenti mengalir masuk, yang kemudian diikuti dengan kepanikan dan ketakutan orang-orang. Hari itu, kita tahu banyak orang yang langsung menuju supermarket atau pasar terdekat untuk membeli bahan kebutuhan pokok dalam jumlah besar.
Kepanikan dan kekhawatiran ini juga sempat saya rasakan dalam lingkungan saya. Mulai dari ajakan untuk segera menyimpan stok kebutuhan pokok di rumah, nasihat untuk menghindari tempat umum (termasuk gereja), dan berbagai saran lain yang kadang terasa berlebihan. Selama sekian jam, tiba-tiba kita seperti dibombardir dengan berbagai informasi yang membuat kita merasa takut dan khawatir. Seorang rekan berkata, informasi dan kepanikan ini tampaknya lebih menakutkan daripada wabah virus itu sendiri. Kepanikan ini mendorong orang-orang untuk tidak lagi dapat berpikir jernih dan melakukan hal-hal yang di luar batas kewajaran.
Saya mengambil waktu untuk menenangkan diri. Saat itu saya menyadari betapa lelahnya pikiran saya. Tidak semua informasi yang saya terima hari itu membangun dan berguna. Sebagian besar informasi justru membuat saya bingung, semakin takut dan khawatir. Kepanikan di sekitar saya membuat saya seperti terus dikejar untuk mengikuti arus mereka. Tiba-tiba di tengah segala keriuhan ini, saya diingatkan bahwa kita ini adalah anak-anak Allah, yang juga adalah Allah semesta alam? Ia yang berkuasa atas dunia dan isinya, juga adalah Bapa yang baik dan setia menjaga anak-Nya.
Pemazmur dalam ayat bacaan kita hari ini mengingatkan kita, betapa Tuhan sungguh dapat kita percaya. Ia tidak akan pernah meninggalkan dan mengecewakan orang-orang yang berlindung pada-Nya. Di tengah kehidupan dunia yang semakin tak pasti, harusnya kita pun semakin menyadari, bahwa tidak ada lagi tempat perteduhan dan perlindungan kita yang sejati, selain Allah semesta alam. Di tengah bahaya yang terus mengancam, dan gempuran kenyataan-kenyataan dunia yang membuat kita terus merasa takut dan khawatir, kita justru diingatkan, untuk berlindung dan mengandalkan Tuhan. Kita memiliki Allah yang kekal, yang tidak akan pernah meninggalkan kita sendirian.
Mari kita hidupi dan sebarkan kebenaran ini, ketimbang terus ikut menyebarkan berbagai berita yang menambah kepanikan dan ketakutan orang lain. Tidak lupa kita ikut berdoa bagi mereka yang sudah terinfeksi virus Corona. Kiranya Tuhan menjamah mereka, dan juga menjaga agar virus tidak lagi menyebar. Kita pun tak perlu panik dengan ikut-ikutan belanja kebutuhan pokok berlebihan sebagai cara menenangkan diri. Ketenangan hanya bersumber dari Allah kita.
(Illona Farolan)