Warta Minggu Ini
TUHAN TEMPAT MENGADU

“Janganlah khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.”

Filipi 4: 6


Kalau kita ditanya, “Siapa di dunia ini yang tidak pernah merasa khawatir?” Maka kita semua pasti sepakat bahwa tidak ada satupun manusia yang luput dari rasa khawatir. Kekhawatiran adalah bagian dari hidup kita sehari-hari. Seorang remaja bisa merasa khawatir tidak diterima di perguruan tinggi yang diimpikan. Seorang dewasa mungkin cemas karena belum mendapatkan pekerjaan atau sedang menghadapi tekanan ekonomi. Orang tua pun khawatir tentang masa depan anak-anak mereka. Bahkan oma dan opa, yang sudah lanjut usia, sering merasa cemas tentang
kesehatannya atau masa tuanya. Pendeknya, setiap tahap kehidupan memiliki tantangan dan kekhawatirannya masing-masing.

Namun, dalam Matius 6:25-34, Yesus mengajarkan sesuatu yang berbeda. Ia berkata bahwa kita tidak perlu khawatir. Mengapa? Karena Tuhan tahu segala kebutuhan kita, dan Dia adalah Bapa yang penuh kasih dan perhatian. Yesus memberi contoh yang sangat sederhana, tapi bermakna dalam. Lihatlah burung-burung di udara. Mereka tidak menanam, tidak menuai, dan tidak menyimpan makanan di lumbung. Tapi Tuhan tetap memberi mereka makan. Lalu perhatikan bunga di ladang. Mereka tidak bekerja, tidak memintal kain, tapi Tuhan menghiasi mereka dengan sangat indah bahkan lebih indah dari pakaian raja Salomo. Jika Tuhan begitu peduli pada burung dan bunga, apalagi kepada kita, anak-anak-Nya yang dikasihi? Ini bukan berarti kita bisa hidup tanpa usaha. Tuhan tidak meminta kita menjadi malas atau tidak bertanggung jawab. Kita tetap harus bekerja, belajar, dan melakukan yang terbaik. Tapi Yesus ingin kita tidak hidup dalam kekhawatiran yang berlebihan. Karena kekhawatiran tidak membantu kita. Malah, kekhawatiran membuat hati gelisah, pikiran kacau, dan bisa menjauhkan kita dari damai sejahtera yang Tuhan sediakan.

Lalu, apa yang harus kita lakukan saat rasa khawatir datang? Rasul Paulus memberi jawabannya dalam Filipi 4: 6-7. Saat kita merasa khawatir, jangan dipendam sendiri. Ceritakan semuanya kepada Tuhan. Curahkan isi hatimu, sekecil apa pun itu. Tidak ada yang terlalu sepele bagi Tuhan. Tapi saat kita berdoa, jangan lupa bersyukur. Ingatlah bagaimana Tuhan telah menolong kita di masa lalu, dan percayalah bahwa Dia akan terus menolong. Ketika kita benar-benar menyerahkan kekhawatiran kita kepada Tuhan, maka damai sejahtera dari Tuhan akan memenuhi hati dan pikiran kita. Damai ini bukan berarti masalah kita langsung hilang, tetapi kita bisa merasa tenang karena tahu bahwa Tuhan memegang kendali atas hidup kita. Damai dari Tuhan itu melampaui apa pun yang bisa kita pikirkan atau rencanakan sendiri.


(Natalia von Bulow)
Mahasiswi PKM I STFT Jakarta

HIDUP DALAM OTORITAS TUHAN
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak...