Warta Minggu Ini
TUGU PERINGATAN

“Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: Sampai di sini TUHAN menolong kita.”

(1 Samuel 7:12)

Ketika anak pertama saya baru masuk SD, dia seringkali lupa akan beberapa hal. Dia lupa jadwal seragam yang harus dipakainya. Dia lupa mengerjakan PR. Pada kesempatan lain, dia lupa membawa PR yang sudah dikerjakan. Untuk mengatasi hal ini, saya menggunakan papan tulis sebagai pengingat untuknya, baik jadwal pelajaran, tugas hingga pakaian seragam. Kalau sudah dia laksanakan, dia tinggal memberi checklist. Belakangan, saya yang sering lupa. Hampir setiap hari saya bermasalah dengan kacamata yang lupa saya letakkan. Tapi saya terlalu malu jika harus menggunakan papan tulis sebagai pengingat.

Samuel membuat sebuah batu peringatan bagi orang Israel setelah memenangkan peperangan melawan orang Filistin di dekat Mizpa agar mereka mengingat Tuhan yang menolong mereka. Agaknya orang Israel punya kecenderungan mudah lupa, sehingga perlu selalu dibuat tugu atau tanda peringatan. Ada beberapa kisah lagi yang menunjukkan betapa orang Israel cepat sekali melupakan kebaikan serta pertolongan Tuhan dalam 40 tahun perjalanan mereka masuk tanah perjanjian. Masalah di depan mata, membuat mereka cepat lupa akan penyertaan Tuhan sebelumnya. Fokus mereka pada apa yang terlihat dan dirasakan saat itu saja.

Bagaimana dengan kita? Mungkin kita juga pernah lupa mengingat kebaikan Tuhan. Fokus pada beratnya masalah membuat kita mudah lupa kalau Allah kita jauh lebih besar daripada masalah kita. Contohnya, pada masa pandemi berlangsung, kita menyaksikan kepanikan membuat orang bisa lupa segalanya. Orang mencari untung lewat penjualan masker, oksigen hingga suplemen dengan harga luar biasa tinggi. Mereka lupa akan rasa kepedulian dan kemanusiaan. Ketika vaksin mulai tersedia dengan jumlah yang terbatas, orang menggunakan berbagai cara agar bisa mendapatkannya duluan walau mereka bukan termasuk kategori prioritas pertama.

Barangkali juga kita perlu membangun ‘tugu peringatan’ dalam hati kita bahwa sampai di sini Tuhan menolong kita. Mungkin kita juga perlu papan tulis untuk menulis apa saja kebaikan, pertolongan serta mujizat yang Tuhan sudah lakukan dalam hidup kita. Paskah adalah momen yang tepat untuk mendirikan ‘tugu peringatan’ akan kasih Allah yang menyelamatkan kita melalui Kristus. Pada saat kita mengingat kebaikan Tuhan, kita terus belajar untuk mempercayakan sepenuhnya kehidupan kita pada-Nya yang selalu menopang kita. Selamat Paskah. Selamat mengingat cinta Kristus yang menghidupkan!

(Rina Nicholas)

IN TIME
“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” (Mazmur 90: 12) In Time adalah sebuah...