Warta Minggu Ini
SEPERTI THRIFTING

“Yesus menjawab, Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika seseorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”

(Yohanes 3: 3)


Bisnis jual beli baju bekas yang didaur ulang, atau thrifting, menarik perhatian masyarakat. Thrifting menarik karena dua hal. Pertama, menghasilkan banyak cuan karena memberikan margin besar sebab baju-baju itu sudah dianggap sampah di negaranya. Kedua, memberikan kebahagiaan bagi banyak orang yang membelinya karena dengan uang hanya sebesar Rp.100.000 kita bisa memperoleh tiga atau empat potong pakaian yang masih layak pakai. Cocok bagi mereka yang menyukai barang murah dan berkualitas, namun memiliki keterbatasan anggaran membeli baju baru. Baju bekas yang nampaknya sudah jelek dan tidak dipakai lagi oleh pemiliknya kemudian dicuci dan disetrika (seperti didaur ulang) dan dipasang pada manekin sehingga menarik perhatian para pembeli.

Yohanes 3: 3 di atas merupakan bagian percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus. Meskipun Nikodemus tergolong orang Farisi yang umumnya memahami Taurat, namun ternyata masih ada hal yang belum sepenuhnya dipahaminya. Dia pun menanyakan perihal lahir kembali yang saya analogikan seperti proses daur ulang baju bekas di atas. Kita mungkin sulit untuk memahami jawaban Yesus mengenai lahir kembali, bagaimana kita sekarang ini bisa masuk kembali ke rahim ibu kita untuk kemudian dikeluarkan / dilahirkan lagi.

Istilah lahir kembali merupakan terjemahan dari kata gennao dalam bahasa Yunani yang berarti melahirkan bayi, namun lebih cocok terjemahan kata anaikainosis yang artinya membuat baru atau membaharui menjadi lebih baik. Pembaruan ini tentu arahnya pada hal yang lebih baik. Apa untungnya bila dilahirkan kembali tapi menjadi manusia yang lebih buruk? Kita akan didaur ulang menjadi lebih baik sehingga menjadi pribadi yang memiliki perilaku adil, tidak melakukan dosa lagi, mengasihi satu sama lain, percaya bahwa Yesus adalah Kristus Sang Penyelamat, serta mampu mengalahkan godaan di dunia ini yang tentunya bertentangan dengan ajaran Yesus. Tidak perlu ragu akan keselamatan itu meski kita bekas anak nakal, pernah korupsi, mantan narapidana, atau produk broken-home. Mintalah Tuhan untuk memperbaharui hidup kita, seperti bisnis thrifting yang mana baju-baju bekas yang dulunya tidak ingin dipakai lagi orang ternyata setelah didaur-ulang menjadi menarik untuk dipakai kembali oleh orang lain.

Hal lain yang perlu diingat bahwa untuk lahir kembali diperlukan adanya campur tangan Tuhan yang punya otoritas mengubah kita menjadi pribadi yang lebih baik. Karena itu, kita sebagai objek yang akan didaur-ulang oleh Tuhan perlu menyerahkan perubahan ini pada otoritas-Nya, menjadi pengikut-nya yang setia. Kita tidak mampu mengubah diri kita dengan mengandalkan upaya dan kekuatan sendiri. Oleh karena itu, tetaplah setia sebagai anak Tuhan dengan selalu menjadi pribadi yang takut akan Dia. Ingatlah bahwa keselamatan ini bukan jerih payah kita tapi itu adalah pemberian-Nya yang cuma-cuma.

Hidup di dunia ini sementara. Sekarang sudah jarang yang mencapai usia 100 tahun. Karena itu, kita perlu mempersiapkan diri kita pada waktunya menuju kehidupan yang kekal nanti. Marilah kita hidup benar dan takut akan Tuhan agar pada waktunya kita siap masuk di dalam kerajaan Allah.

David Situmeang

DIBERKATI UNTUK MENJADI BERKAT
“Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah...