Warta Minggu Ini
SEMUA SAHABAT, SAHABAT SEMUA: THE JOY OF FRIENDSHIP

“Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.””

(Lukas 19 : 8)

Edna Buchanan, seorang penulis cerita misteri dan jurnalis asal Amerika Serikat, memberi definisi tentang sahabat. “Friends are the family we choose for ourselves,” tulisnya. Dia ingin memberi penekanan pada perbedaan persahabatan dan keluarga. Baginya, relasi yang kuat seperti ikatan darah dalam keluarga, bisa terjadi dalam relasi persahabatan. Hal yang membedakan hanyalah proses relasi itu terjadi. Relasi keluarga karena ikatan darah, bukanlah relasi karena pilihan.

Namun, dua orang menjadi sahabat yang begitu rekat seperti keluarga tercipta karena pilihan. Melalui proses perjumpaan, perkenalan, menjadi teman biasa, semakin lama semakin akrab, saling berbagi kisah, melibatkan hati dan perasaan, serta berbagi hidup bersama, akhirnya seseorang memilih kawan karibnya ini menjadi sahabatnya. Proses pemilihan menjadi sahabat membutuhkan waktu yang panjang dan teruji melalui perjalanan persahabatan. Karena proses yang tak sederhana, kegembiraan mereka yang bersahabat terlihat ketika mereka dengan rela hati memberi diri untuk kebahagiaan sahabatnya.

Yesus dalam kisah Zakheus memperlihatkan konsistensi diri-Nya yang memilih manusia sebagai sahabat-Nya. Perjalanan persahabatan Yesus dengan Zakheus terjadi saat Dia memilih Zakheus bukan karena Zakheus seorang kaya dan terhormat. Sebaliknya Zakheus adalah tokoh yang paling dibenci oleh masyarakat Yahudi. Posisi Zakheus sebagai kepala pemungut cukai menjadikannya sebagai orang yang hina, tak layak didekati apalagi dijadikan sahabat. Sebaliknya Yesus memilih Zakheus karena Zakheus membutuhkan uluran kasih persahabatan yang tak pernah dia dapatkan. Kesepian, penolakan, hujatan berganti dengan penerimaan, empati dan pemulihan diri saat Tuhan menawarkan persahabatan. Hasilnya, dia berubah secara radikal dengan bersedia mengganti berkali lipat uang yang diambilnya dari orang lain secara licik. Dia lakukan dengan rela sebagai buah dari kegembiraan atas persahabatan Tuhan Yesus.

Persahabatan kita dengan gereja kita juga ditentukan oleh pilihan. Pertama-tama, tentu saja Tuhan yang memilih kita ada dan menjadi bagian dari gereja. Lalu, kita berproses bersama memelihara chemistry, melewati berbagai peristiwa yang penuh suka dan duka, dan berujung pada kemantapan merayakan bersama persahabatan kita dengan gereja. Perayaan tersebut terlihat melalui tindakan pemberian diri yang didasari oleh sukarela dan harapan gereja kita semakin hari semakin bertumbuh baik.

Program #JanjiSehati juga merupakan tanda perayaan persahabatan kita dengan gereja dan sesama. Pemberian yang kita berikan dengan rela hati didasari oleh cinta persahabatan Tuhan kepada kita melalui gereja-Nya. Ketika kita terus memelihara komitmen dalam program ini, percayalah yang sedang kita bangun bukan sekadar tempat berkumpul. Saat the House of Friendship itu berdiri, dia menjadi monumen perayaan persahabatan Allah, gereja, kita dan sesama. Selamat merayakan persahabatan.

(Panitia Pengadaan Dana – program #JanjiSehati)

ANTELOPE CANYON
“Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah,...