Warta Minggu Ini
SELFISH vs SELF-LOVE

“…tanpa mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri”.

Filipi 2: 3


Selfish artinya egois / mementingkan diri sendiri dengan cara yang negatif / salah yang bisa merugikan orang lain. Self Love mencintai diri sendiri dengan cara yang positif berdampak baik bagi orang lain. Melihat arti kata Selfish vs Self-Love kurang lebih menganggap bahwa kita harus peduli sama diri sendiri. Apa iya? Atau hanya ingin mementikan diri sendiri dan hanya membenarkan agar terlihat benar.

Seringkali kita tidak pernah sadar apa yang kita lakukan itu berdampak baik / buruk bagi orang lain. Apakah menjadi sebuah berkat atau kutuk?Melihat, mendengar,dan berkata mungkin mudah tetapi sering kali kita lalai untuk menjalaninya. Terkadang kita melihat diri paling benar dan orang lain pasti salah. Kita menolak kritik, masukan bahkan saran. Padahal Tuhan lebih dulu mengingatkan kita. Bacaan Alkitab dalam Filipi 2: 3 bahwa “hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri”.

Saat sedang bermain handphone, saya teringat banyak tipe manusia bersifat selfish. Karena itu, saya ingin membawa topik ini ke dalam renungan. Saya ingin saya dan teman-teman kembali berefleksi bahwa ingat lho Tuhan lebih dulu bersikap rendah hati dan melayani meskipun dihina sekalipun Ia adalah TUHAN. Ingatlah, Tuhan tidak pernah mengajarkan kita bahwa “SAYA, SAYA, SAYA YANG UTAMA.”

Sebagai manusia biasa, kita masih belajar dan terus belajar untuk bersikap rendah hati dan tidak mementingkan ego diri sendiri karena dampaknya dapat dirasakan orang sekitar kita seperti keluarga, pasangan, teman, rekan kerja. Jika sedikit saja kita mau rendah hati pasti hubungan akan terasa tentram dan damai. Sebaliknya jika kita selalu mengutamakan diri sendiri, kita tidak akan pernah puas dan selalu merasa kurang. Faktanya hal itu sangat melelahkan, sangat tidak membawa kedamaian bagi siapapun. Meskipun rendah hati tidak selamanya membuat  kita merasa nyaman sebab kita akan dipertemukan dengan berbagai macam kondisi yang pelik.
Akan tetapi sekalipun itu terjadi percayalah dan bawa dalam nama Tuhan Yesus seberat apapun yang harus kita lewati kita tidak akan terguncang ataupun panas hati, melainkankita beroleh damai dan ketenangan. Selamat belajar untuk menjadi pribadi yang lebih mau rendah hati seperti Tuhan Yesus yang lebih dulu rendah hati.

(NN)

GBU
“Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata...