
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi, manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”
Pengkotbah 3: 11 (TB-2)
Membawa payung bukan berarti kita tahu kapan akan hujan.
Saat terik panas, payung juga bisa kita gunakan
untuk menaungi wajah kita dari sengatan matahari.
Awan putih hadir bukan berarti tak akan hujan dalam hitungan detik.
Awan kelabu pun bukan berarti akan menurunkan tetes hujan.
Kita tidak pernah tahu kapan, bagaimana, dan apa yang akan terjadi di depan.
Tawa dan tangis ada dalam hidup kita, dan hadirnya bergantian.
Tidak selalu dan tidak melulu kita tertawa, namun tidak sering juga kita menangis.
Tertawa sebentar, menangis sebentar.
Masalah, kesusahan, persoalan dihadirkan dan disediakan, agar kita semakin kuat.
Ya, supaya kita tidak menjadi lemah, dan cengeng,
terlebih jadi sering mengeluh tak jelas.
Saat masalah hadir, terimalah, terimalah dengan ikhlas.
Belajarlah sabar, bersyukurlah, cobalah mengerti apa yang sedang dirancangkan
dan direncanakan-Nya untuk kita.
Tidak usah buru-buru minta Tuhan menyelesaikannya
Tidak usah lantas sedih berkepanjangan, berbabak, dan berjilid.
Hingga akhirnya membuat kita merasa hidup yang sedang dijalani adalah
hidup yang paling merana.
Percaya saja, susah, senang, tangis, tawa, bergantian datangnya.
Semua ditempatkan masing-masing pada waktu yang tepat.
Doa minta pertolongan dari-Nya.
Lakukan bagian kita!
Lakukan sesuatu yang bermanfaat untuk diri kita dan orang lain.
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.
Martha Hutahaean
(Guru Sekolah Minggu GKI Kayu Putih)