Warta Minggu Ini
PETA BUTA

“Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.”

(Mazmur 119: 105)

Salah satu pelajaran Geografi yang menurut saya sangat sulit adalah peta buta dunia. Suatu hari, pada waktu saya masih di bangku sekolah dulu, guru saya menampilkan peta dunia tanpa tulisan, kecuali nama benua. Dia membuat titk-titik dan huruf alfabet di setiap negara. Titik-titik adalah kota yang dilintasi oleh penerbangan dan huruf alfabet adalah nama negara. Tugas kami adalah menuliskan nama negara dan kota serta ciri khas dari kota tersebut. Pada saat itu saya berpikir apakah pelajaran ini akan betul-betul diperlukan dalam dunia kerja nanti.

Setelah memasuki dunia kerja, saya baru tahu bahwa setiap negara yang memiliki layanan penerbangan akan melakukan transit di negaranya masing-masing untuk setiap rute penerbangannya. Setiap penumpang yang melakukan transit biasanya harus menunjukkan dokumen perjalanannya dan visa transit di negara tertentu. Jika saya tidak belajar peta buta dunia waktu itu, maka saya akan kesulitan untuk dapat menentukan arah penerbangan serta mengurus keperluan dokumen yang tepat. Dalam pekerjaan saya sekarang, saya mengerti bahwa penerbangan yang baik adalah penerbangan yang sesuai dengan rute tujuan perjalanan penumpang dengan jarak, waktu dan harga yang wajar. Pelajaran peta dunia membuat saya tidak buta akan posisi masing-masing kota dan negara di dunia ini dan sangat membantu pekerjaan saya.

Perjuangan yang tidak mudah dalam mempelajari peta dunia ini mengingatkan saya akan Mazmur 119. Mazmur 119 adalah pasal terpanjang di Alkitab, diperlukan ketekunan untuk membaca dan menemukan maksud dari pemazmur yang menjunjung tinggi Firman Tuhan. Pemazmur tidak jemu untuk menyerukan Taurat, Firman, peringatan, ketetapan, hukum, titah, perintah, jalan, janji dan petunjuk Tuhan. Pemazmur pun mengalami kesulitan dalam menjalaninya tetapi dia berhasil merangkum semuanya dengan perkataan bahwa Firman Tuhan itu seperti pelita dan terang yang menerangi jalan hidupnya. Dia berbahagia serta bersyukur pula ketika melakukan Firman tersebut.

Demikian pula dengan hidup kita. Kita menjadi buta dan tidak dapat melihat arah serta tujuan hidup dengan baik tanpa terang Firman-Nya. Meskipun kita sulit untuk mempelajari dan melakukan Firman Tuhan, namun, seperti kata pemazmur bahwa itulah yang terbaik, yang kita harus lakukan. Firman-Nya akan memberi kita pengertian, kekuatan, nasihat, teguran, penghiburan dan damai sejahtera yang kita perlukan. Marilah kita tidak jemu-jemu belajar Firman-Nya karena Tuhan senantiasa menolong kita. Kiranya Tuhan memberkati kita.


(Debby Puspita)

KASIH-MU TIADA DUANYA
“Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” (Ratapan 3: 22 – 23)...