“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.”
(Matius 28:19)
Hampir empat puluh tahun yang lalu, saat saya masih duduk di bangku SMP, orangtua saya mengajak saya ke desa kelahiran ibu saya. Desa itu ada di pedalaman Kalimantan Tengah. Dari kota tempat tinggal kami, di Banjarmasin, kami naik kapal sehari semalam ke kota kabupaten, lalu dilanjutkan dengan kapal motor selama tujuh jam menembus hutan. Desa itu terletak di balik hutan. Saat itu listrik belum masuk ke desa tersebut. Hampir semua penduduk adalah pengikut Kristus, ada bangunan gereja sederhana di tengah-tengah desa itu. Saat hari Minggu, para penduduk beribadah bersama, mereka melepaskan alas sepatu di luar bangunan gereja. Hal yang paling membekas dalam ingatan saya adalah saat persembahan, para penduduk desa membawa berbagai hasil kebun mereka sebagai persembahan. Saya belum pernah melihat persembahan yang seperti itu. Ada yang membawa singkong, jagung, pisang hingga biji kopi. Selesai ibadah Minggu, para penduduk kembali pada aktivitas sehari-hari mereka, yang mayoritas adalah peladang.
Ketika saya membayangkan perjalanan yang tidak mudah saat itu, apalagi jika musim kemarau, banyak sungai menjadi dangkal, maka perjalanan semakin berat dan lama. Karena saat itu transportasi lewat sungai adalah satu-satunya sarana yang menghubungkan berbagai tempat di Kalimantan. Saya jadi bertanya-tanya siapakah orang pertama yang membawa berita Injil dan memperkenalkan Kristus pada penduduk desa di balik hutan itu? Bagaimana caranya sampai di situ dan perjuangan apa yang dihadapinya dalam menyebarkan Injil di pedalaman Kalimantan? Dan saya tidak pernah mengetahui pasti siapa orang pertama yang memperkenalkan Kristus di desa tersebut. Namun, yang pasti dari sebuah bangunan gereja kecil, sekarang sudah berdiri bangunan gereja megah dengan jumlah jemaat yang semakin besar.
Matius 28: 19-20, dikenal sebagai Amanat Agung Yesus Kristus, sebuah panggilan bagi kita semua yang telah menerima anugerah keselamatan melalui Yesus Kristus. Jadi pertanyaan saya di awal tadi, jelas tidak penting. Karena yang penting adalah memberitakan Yesus dan karya keselamatan serta kasih-Nya. Banyak para penginjil tak dikenal tapi nama Yesus-lah yang semakin dikenal. Ketika mereka mampu menghadapi banyak kesulitan, tantangan dan bahaya untuk melaksanakan Amanat Agung, pastilah karena kuasa Roh Kudus menolong, dan karena janji penyertaan Tuhan benar telah digenapi-Nya. “Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28: 20b).
Sailorina Herawanni