Warta Minggu Ini
PENJALA MANUSIA

“Yesus berkata kepada mereka, “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia”.

Matius 4: 19


Helen Roseveare adalah seorang dokter, misionaris dan penulis. Dikenal karena kesetiaannya dan pelayanannya kepada Tuhan. Lahir tahun 1925 di Inggris dan mengenyam pendidikan kedokterannya di Cambridge University. Pada tahun 1953 dia pergi ke Afrika, tepatnya di Kongo Belgia yang sekarang bernama Zaire untuk kegiatan misionaris dan sekaligus pelayanan medis. Pada th 1964 terjadi pemberontakan dan perang saudara di negara tersebut dan dia ditangkap dan ditahan oleh tentara pemberontak. Dalam tahanan dia disiksa dan diperkosa dengan brutal. Pada awalnya dia protes kepada Tuhan karena ini diluar batas kekuatannya, namun akhirnya dia mengambil jalan iman, berpikir positif dan melanjutkan kehidupan dan pelayanannya. Sempat dia kembali ke Inggris dan menulis beberapa buku, namun 2 tahun kemudian karena panggilan jiwa dia kembali ke Afrika dan mendirikan Evangelical Medical Centre. Tahun 1973 dia kembali dan menetap di Inggris sambil menulis lebih banyak buku tentang pengalaman dan pelayanannya.

Pada bacaan di atas, para murid juga dipanggil dalam pelayanan. Barangkali mereka tidak menyangka akan ganti profesi. Mereka adalah nelayan yang sederhana. Suatu profesi yang tidak memerlukan pendidikan tinggi. Tetapi itulah yang dikehendaki Tuhan. Kalau kita dipanggil menjadi pelayan Tuhan, Tuhan juga tidak melihat latar belakang kita, Tuhan tidak melihat profesi kita, yang Tuhan lihat adalah kesediaan kita. Tuhan melihat hati. Sebenarnya memenuhi panggilan Tuhan juga tidak mudah, masing-masing kita pasti mempunyai pergumulan dalam kehidupan kita. Adalah luar biasa kalau kita bisa berujar, “saya sudah selesai dengan diri saya sendiri”. Manusia pada dasarnya tidak pernah selesai dengan dirinya sendiri, kecuali barangkali kalau sudah dipanggil Tuhan, karena memang problem kehidupan datangnya sering tiba-tiba, datangnya tidak diundang. Tetapi seperti halnya para murid, kalau Tuhan sudah memanggil maka sepatutnya kita merespons panggilan tersebut. Tuhan tidak mencari yang mampu, tetapi mencari yang mau. Dalam pelayanan jangan berpikir akan mendapat apa, tetapi berpikir harus berbuat apa untuk kemuliaan-Nya. Melayani memang ada pengorbanan, ada harga yang harus dibayar. Tetapi ingat Tuhan tidak pernah berhutang, sayup-sayup merdu terdengar suara-Nya “upahmu besar di Sorga”.

Helen Roseveare menebarkan “jalanya” di Afrika dan banyak jiwa yang diselamatkan. Demikian juga murid-murid Tuhan yang sederhana itu, setelah mendapat penyertaan Roh Kudus mereka mendapat kuasa yang luar biasa sehingga mampu menebar “jala baru” memenangkan banyak jiwa. Pelayanan kita mungkin tidak spektakuler seperti mereka, tetapi sekali lagi yang dilihat Tuhan adalah kesungguhan kita. Kalau saat ini kita terpilih sebagai Penatua atau kita saat ini dipercaya menjadi Usher, Pemusik, Pemandu Pujian atau tugas pelayanan yang lain, kalau itu kita jalani dengan totalitas, maka sebenarnya kita juga sudah menjadi “penjala manusia” sesuai takaran yang ditugaskan Tuhan kepada kita.


(Pnt. Eko Wahyu Andriastono)

“KURSUS” MENGAMPUNI
“…dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;…” (Matius 6 : 12)...