Warta Minggu Ini
PEMULIHAN DIRI (Renungan Seri Doa Pentakosta), Sabtu, 12 Mei 2018

Sejak bayi, saya sudah Kristen. Kalau memakai istilah yang digunakan suami saya, “masih oa’….oa’…, lalu dikepret air baptisan, kemudian sudah sah menjadi Kristen”. Namun, apakah dengan demikian saya dan Saudara otomatis memahami dan menjalani kehidupan serta memiliki karakter Kristus?

Dalam perjalanan hidup, saya terus diperjumpakan pengalaman-pengalaman yang mempertemukan saya dengan Tuhan. Pada masa kecil, kasih saying orang tua yang sangat berlimpah kepada saya malah seringkali terasa menjadi belenggu. Sampai usia menjelang dewasa, dengan terseok-seok saya harus mendampingi ayah saya, yang rasanya lebih rapuh emosi jiwanya ketimbang saya sepeninggal ibu saya. Beliau yang sangat saya kagumi ternyata tidak seperti yang didambakan. Dalam batin, saya kecewa. Ungkapan akan mengakhiri hidupnya, seringkali terucap, apabila ayah menemukan masalah yang biasanya permasalahan ekonomi. Saya tumbuh sebagai pribadi yang cukup keras kepala, yang mungkin timbul sebagai protes dari diri saya. Saya tidak suka melakukan hal-hal yang membuat ayah bangga, saya akan melakukan sesuatu hanya apabila memang “ingin” saya lakukan. Tidak suka rasanya apabila mendengar ayah mengatakan, “Nah, begitu baru anakku!”

Marah, kecewa, kesal yang membuat luka hati, yang akhirnya saya bawa dalam hidup, sampai akhirnya Tuhan memproses saya. Tuhan mengingatkan bahwa saya ciptaan-Nya yang berarti. Hingga saya pun merasakan kasih-Nya yang selalu siap memeluk saya apabila saya sedang berantakan. Tuhan menyapa saya dengan lembut, mengampuni semua kesalahan serta menerima kekurangan saya. Dengan kejujuran dan kerendahan hati, saya memohon pengampunan-Nya, lagi… dan lagi… Tuhan pun memampukan saya untuk mengampuni ayah saya yang sama tak sempurnanya dengan saya. Kasih Tuhan membasuh dan memulihkan saya serta memberikan damai, sehingga hidup saya menjadi hidup yang berbeda. 2 Kor 5:17,”Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”.

Pokok doa :

  1. Berdoa agar setiap orang yang terluka karena masa lalunya mendapatkan pertolongan dan pengampunan dari Tuhan agar didamaikan dengan masa lalu yang tidak baik.
  2. Berdoa agar Tuhan menolong kita untuk mengampuni orang/pihak yang telah melukai batin kita.
WAKTU YANG TEPAT
Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang...