
“Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.”
(Yakobus 1: 17)
Ketika kita diperhadapkan dengan pertanyaan: “Apakah penghayatanmu tentang hal yang baik dalam hidupmu?” Kita pasti akan memberikan jawaban yang beraneka ragam sesuai dengan nilai-nilai, keinginan, kebutuhan dan cara pandang yang kita miliki tentang hal baik. Biasanya hal baik cenderung diidentifikasikan sebagai sesuatu yang menyenangkan, indah, dan tidak membawa penderitaan. Lalu jika kita ditanya kembali: “Apakah penghayatanmu tentang hal yang buruk dalam hidupmu?” Jawaban yang diberikan pasti juga akan beragam, dan hal buruk selalu identik dengan sesuatu yang buruk, tidak menyenangkan, kesalahan, dan penderitaan. Seringkali penilaian akan yang baik dan buruk dalam hidup kita berkaitan dengan menguntungkan atau merugikan kita.
Yakobus 1: 17 mengatakan bahwa pemberian Tuhan itu selalu baik dan sempurna. Dengan demikian semua kesempatan, pengalaman keberhasilan bahkan penderitaan dan kegagalan sekalipun perlu kita lihat melalui kacamata iman. Kacamata iman selalu mengajak kita untuk melihat semuanya adalah pemberian yang membawa kebaikan dan sempurna di mata Tuhan. Barangkali, sebagai manusia, kita masih belum mampu melihat dan mengenali bentuk kebaikan Tuhan tersebut. Namun, dengan iman, Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi manusia. Terang-Nya memimpin dan memulihkan manusia dari kegelapan, rancangan-Nya adalah damai sejahtera.
Lalu bagaimana dengan penderitaan, apakah merupakan bentuk kebaikan Tuhan? Melihat dengan kacamata iman berarti kita percaya kesalahan, kegagalan, dan penderitaan yang kita alami juga adalah bentuk kebaikan Tuhan yang menumbuhkan dan menyempurnakan kehidupan kita sebagai orang beriman. Dalam penderitaan, kasih Tuhan yang menolong dan memulihkan akan sangat jelas terlihat. Ujian iman menghasilkan perubahan besar dalam diri yaitu ketekunan, ketangguhan, kekuatan orang-orang percaya (Yak.1:2-3) dan memperkuat pengharapan iman hidup seseorang. Perubahan hidup yang terjadi di dalam Tuhan adalah selalu perubahan baik.
Allah kita adalah Allah yang konsisten, tidak pernah berubah kasih setia dan kebaikan-Nya. Anugerah Tuhan selalu diberikan dan mengubahkan kehidupan kita. Ketika kehidupan kita bersumber pada terang kasih Tuhan, maka kita akan selalu dimampukan untuk mengubah cara pandang kita terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita. Kita pun dituntun untuk melihat dan mengenal kebaikan-Nya dalam segala fase kehidupan. Selamat menggunakan kacamata iman dalam merespons kehidupan!
(Cynthia Julianne K.H., S.Si (Teol), CCM)