Warta Minggu Ini
MENJADI SAKSI KRISTUS

“Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.”

(1 Yohanes 1: 2)

Seorang teman meminta rekomendasi wisata di sebuah kota yang sering saya kunjungi. Tentu saya bisa memberikan beberapa informasi, apa saja yang layak ia kunjungi, karena saya sudah sering melihat dan merasakan sendiri pengalaman-pengalaman di kota tersebut. Kesaksian dan pendapat yang saya berikan menjadi acuan yang dapat ia percaya, karena berdasarkan pengalaman nyata, bukan sekadar informasi dari portal berita semata. Lain halnya, ketika pada kesempatan lain, ia meminta rekomendasi tentang wisata di kota yang belum pernah saya kunjungi. Saya mungkin punya banyak informasi terkait kota tersebut, tapi informasi ini menjadi tidak akurat, karena saya sendiri belum pernah mengunjunginya.

Pengalaman yang sudah kita alami sendiri secara langsung, tentunya akan menjadi berita yang lebih meyakinkan kepada orang lain. Pengalaman langsung dapat “berbicara” lebih efektif daripada kemampuan lain seperti fasih bicara atau pintar berelasi. Seseorang baru bisa bersaksi dengan baik jika ia sudah pernah mengalami, sehingga kemudian bisa membagikan pengalamannya.

Hal ini juga berlaku dalam perjalanan kehidupan kita sebagai orang beriman, di mana kita juga memiliki panggilan untuk menjadi saksi Kristus. Ayat bacaan kita hari ini menyatakan, “… kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.” Apa yang disaksikan penulis surat Yohanes tentang Kristus bukanlah sebuah teori dan imajinasi semata, melainkan sesuatu yang betul-betul pernah ia lihat dan alami sendiri. Firman itu telah menjadi manusia, hidup di tengah-tengah dunia, mati dan dibangkitkan.

Kita dan semua orang percaya adalah saksi Kristus di tengah dunia. Mengapa kita? Karena kita, sebagai orang percaya, telah mengalami anugerah, pengampunan dan keselamatan di dalam Kristus. Perjalanan iman kita mungkin tidak selalu mulus, ada jatuh bangun, suka duka, dan kita masih terus diproses, selama kita masih hidup di dunia ini. Sepanjang perjalanan itu, tidak pernah sekalipun Tuhan membiarkan dan meninggalkan kita. Kita sebagai manusia yang lemah dan berdosa, terus merasakan anugerah dan belas kasihan Tuhan. Pengampunan dan kesempatan demi kesempatan masih Tuhan berikan kepada kita. Pengalaman hidup dan iman kita bersama Tuhan menjadi kesaksian yang berharga bagi mereka yang masih hidup di dalam kegelapan.

Mari menjadi saksi tentang keselamatan dan pengharapan yang kita temukan di dalam Kristus. Kiranya Tuhan memberkati.

(Illona Farolan)

PENGARUH YANG BAIK
“Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.” (Matius 5: 14) . Saya terinspirasi...