
“Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.”
(2 Korintus 4: 16)
Pada hari Minggu, 23 Agustus 2020 yang lalu, kita baru saja mensyukuri HUT ke-32 tahun GKI. Tema yang diangkat untuk memeringati ulang tahun ini adalah “Gereja yang Terus Memperbaharui Diri”. Seperti pesan dalam Ibadah tersebut, kita semua, baik gereja sebagai lembaga, maupun kehidupan anggota jemaat dan simpatisan GKI sebagai pengikut Kristus juga harus diperbaharui terus-menerus.
Ternyata setelah sekian lama menjadi anggota jemaat GKI, saya baru menyadari ulang tahun GKI berdekatan dengan ulang tahun saya. Karenanya, saya terkenang akan peringatan ulang tahun saya sendiri di masa kecil. Ulang tahun adalah saat yang saya paling tunggu-tunggu. Saya menunggu untuk mendapatkan hadiah dari orangtua dan teman-teman. Tetapi semakin bertambah usia saat berulang tahun, saya mengisinya dengan refleksi diri. Saya bertanya pada diri saya sendiri: “Apa yang sudah terjadi selama setahun ini?” Saya mengakui, hidup saya seperti kebanyakan orang yang perjalanan hidupnya tidak selalu diisi dengan kesuksesan dan kebahagiaan; kadangkala ada saat-saat saya merasa sedih dan gagal.
Refleksi ulang tahun saya tahun ini tentu saya berhubungan dengan pandemi yang masih berlangsung. Beberapa bulan terakhir ini adalah masa yang cukup berat buat saya. Di masa awal pandemi saya bersemangat untuk belajar memasak, tapi setelah beberapa lama menjalaninya, hidup ini rasanya mengulang hal yang sama dan membosankan. Ada hari-hari yang rasanya sangat berat saya jalani dengan bekerja full time dari rumah dan melakukan pekerjaan rumah tangga karena asisten rumah kami pergi sebelum Lebaran dan tidak kembali lagi. Namun, di antara kelelahan tersebut ada rasa syukur ketika ada saja sesuatu yang menyenangkan. Kejutan kecil dari anak, misalnya, yang menggantikan saya memasak makanan, dan hal ini mendatangkan kegembiraan di sela-sela kebosanan dan ketidakpastian kapan situasi ini akan berakhir.
Surat Rasul Paulus kepada jemaat Korintus mengingatkan kita untuk membarui diri seperti khotbah peringatan HUT GKI. Tubuh tak terhindari bisa melemah karena usia atau keadaan tertentu. Namun, kegairahan hidup serta-merta harus senantiasa diperbarui dari hari ke hari, bagaimana pun keadaan kita. Pembaruan hidup itu terjadi saat kita selalu menjalin relasi yang intim dengan Tuhan. Relasi kita yang intim dengan Allah akan menolong kita menemukan makna hidup beriman di tengah pengalaman dan persoalan hidup. Makna hidup inilah yang pada akhirnya menginspirasi dan menguatkan orang di sekitar kita.
Selamat ulang tahun GKI, selamat ulang tahun buat kita semua. Mari kita memperbaharui diri bersama.
(Yunita Randanan)