Warta Minggu Ini
LUKA

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia. Allah itu setia dan tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu…”

(1 Korintus 10: 13a)


“Tuhan, ini begitu sakit. Sampai kapan Tuhan? Mana janji-Mu Tuhan? Mengapa sampai sekarang aku tidak menerima janji itu? Tuhan mau apa? Tuhan Aku Capek!” Seru seorang perempuan yang tak kuasa menahan sakit yang begitu dalam. Ia kehilangan semuanya. Ia kehilangan orang terkasihnya, sandaran hidupnya, tempat berbagi cerita, suka dan dukanya. Air mata terus jatuh di pipi halusnya. Matanya begitu bengkak karena tangisannya. Ia tumbuh menjadi remaja yang penuh luka dan menyimpan kepahitan di benaknya. Ia terus melukai, menyalahkan, dan membenci dirinya.

“Haloo, Ade manis, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan tidak ada yang tahu jalan pikiran Tuhan. Tuhan sudah merencanakan semuanya jauh sebelum kita lahir dan sudah mengatur hidup kita sebaik-baiknya” seru seorang laki-laki yang mendengar teriakan itu. Ia menghampiri remaja perempuan itu dan duduk di sebelahnya. Ia menunjukkan satu ayat yang membuat remaja perempuan itu terdiam dan merenung.

Laki-laki itu berbicara lagi, dalam 1 Korintus 10: 13 Tuhan Yesus berkata kepada kita bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan kita. Jadi Ade manis, kalau kamu menganggap masalah yang kamu hadapi adalah masalah besar artinya kamu kuat sekali. Sampai sekarang kamu tidak lari dari masalah itu. Kamu harus bangga dan bersyukur karena Tuhan mau membuat kamu semakin kuat dan lebih berhati-hati lagi. Tuhan tidak pernah lupa akan janji-Nya. Tuhan hadir buatmu, merangkulmu, dan menolongmu tanpa kamu sadari. Suatu saat nanti, kamu pasti akan tersadar akan penyertaan Tuhan di hidupmu. Jangan menyerah akan hidupmu ya! Tuhan sayang kamu. Jangan lupa berdoa dan sertakan Tuhan selalu. Ingatlah untuk melihat segala sesuatu dari kacamata Tuhan. Sontak air mata remaja perempuan tersebut mengalir lebih deras. Lelaki yang bersamanya itu memberikan sapu tangannya kepada remaja itu.

“Soo…Doo…ayoo cepat!” teriak seorang wanita dari belakang. Laki-laki yang mendengar suara itu pun bergegas menghampiri suara itu berasal. Hingga remaja perempuan itu tak sempat mengucapkan terima kasih dan mengembalikan sapu tangan yang diberikan.

Setelah malam itu, remaja perempuan itu jatuh sakit. Masalah-masalah berdatangan seperti ujian, baik masalah di sekolah, di rumah dan masih banyak lagi. Namun, ia teringat dengan perkataan laki-laki yang menghampirinya kemarin malam. Ia memutuskan untuk berdoa dan bercerita kepada Tuhan. Puji Tuhan, selang beberapa hari, ia sembuh, masalah terselesaikan, dan hari-hari yang buruk terlalui. Ia tersadar bahwa keberadaan laki-laki yang menghampirinya kemarin adalah utusan Tuhan. Tuhan punya banyak cara untuk hadir dan menolong kita. Karena kesadaran itulah, remaja perempuan itu perlahan mulai menerima dirinya, menerima Tuhan dan terus berusaha untuk bersyukur. Pilihan ada di tangan kita. Apakah ingin berubah atau tetap tinggal dalam kepahitan kita?

Yesica Putri Andina

AKULAH TUHAN, TIADA YANG LAIN
“Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi – siapakah yang mendampingi Aku?”...