Warta Minggu Ini
KEBANGKITAN YESUS DAN SEMANGAT ANTI KORUPSI

“Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!””
(Yohanes 20 : 19)

Hari Kamis, 31 Maret 2016 yang lalu dan sesudahnya, media sosial digemparkan oleh dua peristiwa OTT (Operasi Tangkap Tangan) sekaligus yang dilakukan oleh KPK. Peristiwa yang pertama diduga melibatkan pimpinan salah satu BUMN yang sedang menghadapi perkara hukum berusaha untuk mendapatkan keringanan kasus di Kejaksaan. Peristiwa yang kedua diduga melibatkan bos suatu perusahaan properti dengan anggota DPRD DKI terkait pembahasan sebuah raperda.

Aksi korupsi sepertinya tidak malu-malu dilakukan, juga tidak kenal takut. Padahal, sudah cukup banyak para pihak yang terkena OTT oleh KPK di negeri ini. Para pihak yang kemudian ditetapkan sebagai tersangka, lantas dipakaikan rompi warna oranye; sebuah upaya untuk menghadirkan sanksi sosial sebenarnya. Namun hal-hal tersebut tidak membuat gentar, juga tidak menyiutkan nyali para pemburu rente. Kita pun melihat bagaimana santainya para koruptor yang tertangkap, tersenyum manis dan melambaikan tangan, tanpa terlihat rasa bersalah pada rawut wajah mereka.

Mengingat 2 peristiwa OTT tersebut terjadi beberapa hari setelah kita merayakan Paska bahkan sebenarnya dalam tahun gerejawi, kita masih berada pada minggu-minggu Paska, maka menjadi penting untuk kita menyoroti peristiwa tersebut dalam terang makna Paska. Hal ini juga dimaksudkan untuk menegaskan peran iman Kristen untuk memberantas perilaku korup di negeri ini.

Dalam kisah penampakan Yesus pasca kebangkitan-Nya, dikisahkan bahwa para murid sedang berkumpul di sebuah tempat dengan pintu-pintu yang terkunci. Alasannya, mereka takut kepada orang Yahudi. Rasa takut adalah sesuatu yang manusiawi. Para tokoh Alkitab lainnya juga pernah merasa takut: Elia takut terhadap Ahab dan Isebel, bahkan Yesus pun takut dan gentar menghadapi peristiwa salib (Markus 14 : 33).

Di tengah-tengah situasi yang penuh ketakutan itu, Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah para murid. Tentu saja itu peristiwa yang mengejutkan, dan menambah rasa takut dalam diri mereka. Tidak ada manusia yang bisa menembus pintu atau dinding rumah. Tapi Yesus bisa!

Bagi saya pribadi, peristiwa itu mau menegaskan bahwa di tengah-tengah ketakutan manusia, Ia hadir menyertai kita. Ia menghendaki kita memiliki rasa takut yang wajar; bukan takut kepada manusia, tapi takut kepada Allah! Kalau saja setiap orang Kristen, bahkan setiap orang beragama, sadar bahwa Allah hadir beserta dengan kita, bukan tidak mungkin kita gentar melakukan suap ataupun menerima uang haram. Kita tidak takut pula menjadi orang yang menjunjung kebenaran dan kejujuran. Ia berdiri di tengah-tengah kita. Ia melihat apa yang kita lakukan! Lagipula, jangan tergoda untuk korupsi. Karena sesungguhnya apa yang kita butuhkan sudah Ia berikan, yakni damai sejahtera bagi kamu!.

(Pdt. Natanael Setiadi)

#PRAYFORPARIS
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau;...