Warta Minggu Ini
KADO TERBAIK DAN “GENERASI NUNDUK”

“Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.”

(Ibrani 10 : 24)

Adakah yang aneh ketika Anda membaca judul renungan ini? Apa hubungannya kado terbaik dan generasi nunduk? Sepintas memang tidak ada hubungannya. Tetapi keduanya memiliki keterkaitan satu sama lain.

Biasanya ulang tahun identik dengan kado, baik berupa barang, perhatian atau doa yang tulus untuk orang yang merayakannya. Dalam pengalaman hidup ini, saat saya berulang tahun, saya mendapatkan kado dari keluarga maupun teman-teman saya. Kado-kado tersebut berupa barang-barang impian, di mana saya berharap memilikinya. Saya tidak tahu dengan pasti bagaimana mereka bisa mengetahui keinginan saya untuk memiliki barang-barang tersebut. Mungkin saja, mereka memerhatikannya saat kami bercakap dan tanpa sadar saya menyatakan kerinduan saya untuk memiliki barang-barang tersebut. Bagi mereka, itulah kado terbaik yang mereka berikan karena itu berasal dari apa yang saya inginkan. Bagi saya, kado itu merupakan bentuk perhatian dan kasih yang mereka berikan. Mereka betul-betul memersiapkannya agar saya bahagia di hari spesial itu.

Saya menyebut generasi di era sekarang ini sebagai “generasi nunduk”. Nunduk bukan karena orang-orang sedang berdoa atau saling menghormat. Menunduk karena mereka asyik dengan gadget, fokus pada layar smartphone dengan jari-jari mengetik dengan lincah. Menunduk karena sibuk dengan dunia dan dirinya sendiri. Tak lagi memberi perhatian pada dunia di sekitarnya atau orang lain yang sedang ada bersamanya. “Generasi menunduk” adalah bagian dari salah satu dampak negatif teknologi yang akrab dengan motto satir: “mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat.”

Dalam kitab Ibrani, ditulis tentang panggilan agar setiap orang memberi perhatian satu sama lain dalam komunitas Kristen. Memberi perhatian merupakan bentuk nyata dari kasih dan pekerjaan baik. Bagi jemaat yang berada dalam kondisi penuh tekanan, saling memerhatikan menjadi kekuatan yang luar biasa bagi masing-masing anggota komunitas Kristen saat itu. Karena itu, kemudian penulis mengatakan pentingnya perjumpaan dengan sesama anggota dalam kebaktian, sebab di situlah kesempatan untuk mewujudkan kasih dan perbuatan baik terjadi dengan cara saling memerhatikan (Ibrani 10 : 25).

Pada tanggal 8 Oktober nanti gereja kita berulang tahun ke-38. Apa kado terbaik yang kita persiapkan untuk gereja kita? Barangkali jawabannya adalah marilah kita saling memerhatikan sebagai komunitas gereja Tuhan di GKI Kayu Putih ini. Sekalipun kita berada pada era “generasi nunduk”, tetapi panggilan kita tetap sebagai anggota tubuh Kristus, yaitu memerhatikan satu sama lain, saling mendukung, memelihara kasih dan perbuatan baik yang telah ada dalam kehidupan kita bersama. Inilah kado terbaik bagi kita semua. Inilah panggilan kita bersama: Sahabat Semua, Semua Sahabat. Selamat ulang tahun buat kita semua!

(Yani Himawan)

SEPERTI UNTUK TUHAN
“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”. Kolose 3:23...