Warta Minggu Ini
JANGAN MENGHALANG-HALANGI MEREKA

“Melihat hal itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka: “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan halang-halangi mereka, sebab orang-orang seperti inilah yang memiliki Kerajaan Allah.”    (Markus 10: 14)


Pada bulan September 2024, Paus Fransiskus datang ke Jakarta dan mendapat penyambutan luar biasa dari rakyat Indonesia khususnya umat Katolik di Jakarta. Pemandangan menarik yang saya lihat melalui televisi adalah ketika Paus Fransiskus sedang menuju GBK, mobilnya bergerak lambat dan beliau melambaikan tangan kepada masyarakat yang menyambutnya di sepanjang jalan Sudirman. Pasukan khusus presiden mengawal Paus Fransiskus dengan pengapit mobil dari depan dan belakang dan juga dengan berjalan kaki mengikuti mobil yang berjalan pelan.

Tiba-tiba ada seorang ibu dengan menggendong anaknya mendekati mobil Paus Fransiskus, sepertinya ibu itu ingin sekali agar anaknya diberkati oleh Paus Fransiskus. Para pengawal langsung menghalangi dan meminta ibu itu mundur ke belakang. Ibu itu tidak putus asa, diikutinya terus mobil Paus Fransiskus. Melihat itu, Paus meminta agar pengawal tidak mencegah ibu itu mendekati mobil. Sang ibu langsung mendekat dan menyodorkan anaknya, kemudian anak itu dicium dan diberkati oleh Paus Fransiskus. Sang Ibu menangis bahagia karena anaknya diberkati oleh Paus Fransiskus.

Melihat kejadian itu, saya teringat kisah Tuhan Yesus di Markus 10: 13-16. Tuhan Yesus memarahi murid-murid-Nya dan meminta mereka tidak menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Nya. Murid-murid mungkin pemikirannya sama seperti para pengawal Paus Fransiskus saat itu, yaitu keamanan dan kenyamanan orang yang mereka jaga. Seorang ibu bergitu berjuang agar anaknya diberkati Paus Fransiskus dan ia sangat bahagia ketika anaknya diberkati Paus, (yang notabene adalah seorang manusia juga). Terlebih lagi ibu-ibu di Markus 10: 13-16, mereka pasti luar biasa bahagianya karena yang memberkati adalah Tuhan Yesus sendiri. Ibu-ibu itu juga berjuang menghadapi para murid-murid yang menghalang-halangi mereka bertemu Tuhan Yesus.

Anak adalah pewaris kerajaan Allah. Anak adalah penerus sejarah kehidupan. Bagaimana memperlakukan anak saat ini, menentukan bagaimana kehidupan negara di kemudian hari. Bulan Juli ini adalah Bulan Anak di GKI Kayu Putih. Anak-anak mendapat kesempatan mengisi acara di ibadah dewasa. Bersyukur sekali GKI Kayu Putih memberikan perhatian penuh pada pelayanan anak. Bahkan ada 2 komisi yang melayani pembinaan anak, yaitu Komisi Anak dengan ibadah Minggu dan Komisi SBI dengan kegiatan berkurikulum pertumbuhan anak sejak usia dini hingga remaja.

Gereja sudah menyediakan wadah untuk anak-anak bisa bertumbuh dan mengenal Kristus sejak dini. Namun pembinaan iman anak yang terutama adalah dari orangtua. Gereja hanya 1-2 kali dalam seminggu dalam melayani anak-anak. Orangtua mempunyai hak istimewa untuk membina iman anak setiap hari. Mari berjuang agar anak-anak mengenal Kristus, karena Tuhan Yesus berkata “jangan halang-halangi anak-anak itu datang kepada-Ku”. Selamat Hari Anak Nasional untuk semua anak-anak Indonesia.

(Ulima Rohana Tampubolon)

KESIAPAN UNTUK MENCINTAI
Kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri – demikianlah firman TUHAN-: Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan...