Warta Minggu Ini
HOME SWEET HOME

“Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.”

(Yohanes 14: 2 – 3)

Seorang Opa yang telah berumur lebih dari seabad, telah banyak mendedikasikan hidupnya dengan menjadi saksi Kristus dan membawa banyak orang untuk mengenal siapa Tuhan Yesus. Di usianya yang sangat lanjut, kesehatan dan daya ingatnya telah menurun, tetapi dia tetap bersyukur kepada Tuhan yang selalu memelihara hidupnya. Setiap kali bertemu dengannya, dia selalu bercerita tentang Yesus dan sambil tersenyum dia berkata bahwa dia sedang menunggu dijemput pulang ke rumah yang kekal. Dia yakin bahwa dia tidak akan salah jalan sebab Sang Empunya rumah sendiri yang akan menjemputnya. Betapa dia rindu untuk bertemu dengan kekasih hatinya, Tuhan Yesus Kristus.

Seorang anak kecil di kelasnya yang baru, dengan mata berkaca-kaca bertanya kepada saya: Kak, mama dan papa pasti jemput aku kan? Sus, lagi tunggu aku di luar kan? Nanti aku boleh pulang kan? Setelah saya mengiyakan semua pertanyaannya, maka raut wajahnya yang galau berubah menjadi ceria dan dia dapat melanjutkan aktifitasnya dengan baik sampai waktunya dia pulang ke rumah. Dia ingin memastikan bahwa dia tinggal di kelas kecil itu hanya untuk sementara dan akan bertemu kembali dengan orang-orang yang mengasihi dan dikasihinya. Dia ingin selalu berada bersama-sama dengan mereka.

Seorang perantau yang meninggalkan rumah dan keluarganya karena pekerjaan atau melanjutkan pendidikan di tempat yang jauh, pasti ingin pulang ke rumahnya setelah tugasnya selesai. Dia akan berusaha sebaik mungkin mengerjakan kewajibannya supaya hasilnya baik dan tidak menghalangi dia untuk kembali pulang ke rumah dengan sukacita. Dia akan tekun menanti saatnya kembali bertemu dengan keluarganya yang menyambut kedatangannya dengan suasana hangat dan menyenangkan.

Kita pun sedang menantikan saatnya kita akan kembali ke rumah Bapa. Rumah-Nya menjadi rumah terhangat alias home sweet home. Seperti janji Kristus bahwa Dia menyediakan tempat bagi kita, maka kita tidak akan sendirian di rumah masa depan yang kekal. Pengharapan ini akan membuat kita bersukacita menjalani hidup ini dan mendorong kita untuk tetap tekun melakukan Firman-Nya. Walaupun masalah datang silih berganti tetapi Tuhan tetap memelihara kita dengan kasih-Nya yang besar dan tak berkesudahan. Penghiburan selalu Dia berikan sampai kita dijemput pulang setelah tugas kita di bumi ini selesai. Tuhan Yesus memberkati.

(Debby Puspita)

NILAI-NILAI PELAYANAN INTERGENERASIONAL (1)
“Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga.” (Matius 18 :...