Warta Minggu Ini
DIBERDAYAKAN UNTUK MEMBERDAYAKAN SESAMA

“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.”

(Yesaya 40: 29)

Salah satu kebiasaan orang ketika menghadapi masalah adalah mengeluh atau menyalahkan, baik keadaan, diri sendiri, orang lain, bahkan Tuhan. Memang sikap ini memiliki dampak positif, yaitu menjadi sarana katarsis ketika beban hidup begitu berat. Namun, apabila kita terus-menerus membiarkan sikap ini menguasai keadaan, keluhan dan sikap menyalahkan menjadi ‘racun’ yang menggerogoti semangat kita. Sedikit demi sedikit, semangat dan harapan menghilang dari dalam diri kita, dan kegembiraan hidup menghilang.

Apabila kita menyimak Yesaya 40 secara utuh, kita berjumpa dengan keadaan bangsa yang berada di dalam pembuangan. Mereka terpuruk, dan berkeluh kesah sehingga sang nabi memohon kepada Tuhan agar membebaskan dan menghibur bangsa. Di saat bangsa ini mengeluh, nabi mengingatkan agar mereka kembali kepada iman yang mengakui kebesaran Tuhan. Hal ini penting, sebab iman kepada Allah akan membawa bangsa merasakan bahwa Dia selalu hadir memberi kekuatan dan semangat bagi mereka yang tak berdaya. Keluhan tidak selamanya menolong, namun iman percaya bahwa Allah akan membebaskan mereka memberikan pengharapan dan semangat baru.

Pada Paskah tahun ini, panitia menetapkan tema “Diberdayakan untuk Memberdayakan Sesama.” Tentu saja tema ini mengajak kita untuk kembali pada iman percaya kepada Allah yang memberi kekuatan kepada kita. Apabila kita mengingat dua tahun sudah kita menjalani masa pandemi, sesungguhnya kita takjub akan pekerjaan Allah yang memberdayakan kita hingga kita masih bisa bertahan hingga hari ini. Kekuatan kita hanya berasal dari Dia yang begitu berkuasa atas segala sesuatu. Ketika kita telah diberdayakan oleh-Nya untuk terus merangkai hidup kita di masa yang sulit, Dia pun memercayai kita untuk menyemangati sesama. Kita dipanggil untuk memberdayakan mereka agar mereka tetap memiliki harapan untuk menjalani hidup ini. Dengan memberdayakan mereka, kita pun mengajak mereka untuk mengisi hidup dengan rasa syukur, daripada mengeluh.

Bukanlah hal ini juga dilakukan oleh Kristus? Pada saat Dia menderita, Dia tidak mengeluh, melainkan terus menjalani penderitaan tersebut hingga akhir. Penderitaan-Nya adalah kekuatan bagi kita, sebab Dia adalah Allah yang turut menderita bersama dengan kita. Kebangkitan-Nya membawa semangat dan harapan baru bagi para murid. Begitu pula, kebangkitan Kristus memberikan semangat bagi kita bahwa maut telah dikalahkan, dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya untuk menolong kita. Selamat Paskah!

(Pdt. Linna Gunawan)

LOVE: REAL IN ACTION, BEYOND THE WORDS
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak...