Warta Minggu Ini
BINTANG LAUT

“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,…”

(Matius 28 : 19)

Ada seorang bijak berjalan di sepanjang sebuah pantai, terkejut melihat seorang muda berlari menuju laut. Ia memerhatikan pemuda itu membuang sesuatu ke dalam laut, kemudian berlari lagi menuju pasir, mengambil sesuatu, dan kemudian berlari dengan cepat menuju ke air dan melempar benda itu melampaui titik di mana ombak memecah. “Apa yang Anda lakukan?” orang bijak itu bertanya.

“Saya sedang menyelamatkan bintang laut dengan melemparkan mereka kembali ke dalam laut,” jawab pemuda itu. “Matahari akan terbit dan ombak akan pergi. Jika saya tidak bertindak cepat, mereka semua akan mati.” Orang bijak itu menertawakan apa yang dilakukan sang pemuda dan memandangnya sebagai sebuah usaha sia-sia. “Tetapi pantai ini begitu panjang, dan ribuan bintang laut terhampar di pantai ini. Anda tidak mungkin menyelamatkan mereka semua. Perbedaan apa yang dapat Anda buat?” Setelah mendengarkan dengan sopan, pemuda itu membungkuk, mengambil bintang laut yang lain, berlari menuju ke laut, dan dengan lembut melemparkannya melampaui ombak yang datang. Sambil berpaling ke arah orang bijak itu, ia menjawab, “Saya membuat perbedaan untuk satu bintang laut itu.”

Kisah ini adalah contoh tentang bagaimana Allah dapat memakai kita sebagai pengikut Kristus dalam mengambil bagian dari Amanat Agung untuk “pergi dan menjadikan murid.” Kedengarannya tugas ini tampaknya hampir tidak mungkin dilakukan. Bagaimana kita bisa pergi menjangkau begitu banyak orang yang belum percaya kepada pesan Injil? Perbedaan apa yang dapat kita buat? Seperti pemuda dengan bintang laut yang hampir mati itu, kita pun dapat membuat suatu perbedaan ketika Tuhan memakai kita di dalam kehidupan ini walau hanya untuk satu orang saja. Ketika Ia menjamah kehidupan satu orang saja melalui kita, lebih dari satu kehidupan diubahkan. Orang itu akan memengaruhi keluarganya, demikian pula orang-orang yang berada di sekitarnya, seperti tetangga, rekan kerja, teman-teman dan bahkan orang-orang yang asing baginya.

Siapakah ‘bintang laut’ yang telah Allah tempatkan di dalam kehidupan kita? Mungkin ia adalah karyawan atau seorang rekan kerja kita, bahkan seseorang yang tidak kita kenal. Mungkin seorang tetangga di sebelah rumah kita atau di seberang rumah kita. Mungkin suami / istri kita atau anak-anak kita. Mungkin orangtua atau kerabat keluarga kita lainnya, atau mungkin seseorang yang sedang duduk di sebelah kita di gereja.

Panggilan Tuhan untuk melayani banyak orang adalah panggilan yang terus- menerus berlangsung di sepanjang hidup kita. Kita tidak perlu memusingkan soal berapa banyak jumlah orang yang kita layani. Tanggung jawab kita adalah menolong satu atau dua ‘bintang laut’ yang kesepian, merespons teriakan lembut mereka minta tolong sebelum matahari terbit dan gelombang laut surut. Kiranya Tuhan memberkati kita yang setia menjalani panggilan-Nya.

(Ryadi Pramana)

AKU MENGASIHIMU SEBAGAIMANA KAU ADA
“Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” (Kolose 3 : 14) Melihat tayangan...