
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
(Kisah Para Rasul 1 : 8)
Bersaksi atau memberikan kesaksian merupakan tindakan untuk meyakinkan orang lain dengan memberikan penjelasan. Namun bersaksi tidak mudah ketika berita yang disampaikan sulit dipahami karena cara bicara si pemberi penjelasan. Ketidakmudahan ini karena mungkin si pemberi berita bukanlah orang yang fasih dalam menyampaikan pesan; atau si pemberi pesan diragukan kredibilitasnya dalam menyampaikan kebenaran. Dengan kata lain, keberhasilan dalam bersaksi adalah isi kesaksian dan cara penyampaian kesaksian itu sendiri.
Di ayat renungan ini, panggilan Tuhan Yesus kepada para murid untuk menjadi saksi-Nya berlaku pula atas kita. Dalam bayangan kita, tugas menjadi saksi bukanlah hal yang mudah. Kita mungkin minder dengan kemampuan kita untuk menyampaikan berita Firman Tuhan karena minimnya pengetahuan Alkitab kita atau tak mampu berkata-kata di depan orang banyak. Ketidakmampuan kita seringkali membuat kita menolak panggilan untuk bersaksi, seperti Musa yang menolak panggilan-Nya. Adalah kesalahan besar bila Tuhan sudah memanggil kita dan kita menolaknya. Namun, ketidakmampuan harusnya tak menjadi penghalang bagi kita untuk bersaksi. Tuhan yang memanggil, Tuhan pula yang memampukan kita. Musa yang merasa tak mampu diperlengkapi oleh Tuhan dengan segala kemampuan dan orang-orang yang menopangnya.
Selain itu ada banyak cara Tuhan yang memampukan kita untuk bersaksi. Cara Tuhan untuk menolong kita bersaksi yang paling dasar adalah melalui talenta. Dengan talenta yang kita miliki Dia menggunakan cara yang paling sesuai dengan kemampuan kita untuk menjalankan tugas bersaksi. Misalnya saja, Tuhan tahu kemampuan saya yang terbatas dalam berbicara, maka Dia memberi kemampuan bagi saya untuk menulis. Maka terciptalah renungan warta jemaat yang saya tulis dan bagikan kepada Anda sekalian. Saya yakin di antara Anda sekalian ada yang memiliki talenta untuk bernyanyi maka Anda dapat bersaksi melalui pujian yang akan menolong orang lain merasakan kehadiran Tuhan dalam hidupnya.
Mari kita isi hari-hari kita di tahun yang baru ini dengan mengingat panggilan kita untuk bersaksi. Kita pasti mampu untuk melakukannya karena Tuhan telah memampukan kita melalui talenta yang kita miliki. Kita tidak dituntut untuk bersaksi di depan banyak orang dalam skala besar. Bersaksi di depan satu orang atau kelompok kecil pun akan selalu berkenan di hadapan-Nya sepanjang kita melakukannya sesuai dengan Firman-Nya, dengan hati yang tulus dan gembira untuk kemuliaan nama-Nya. Selamat bersaksi!
(David I. Situmeang)