Warta Minggu Ini
VALENTINE’S DAY


“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, tetapi yang paling besar di antaranya ialah kasih.”

1 Korintus 13: 13 (TB-2)


Pada malam Natal itu seorang pemuda berkenalan dengan seorang gadis. Mereka berbincang dan kemudian saling bertukar nomor handphone. Tahun Baru berikutnya mereka bertemu kembali dalam ibadah Tahun Baru. Selama bulan Januari mereka masih terus berhubungan dan berusaha mengenal satu sama lain. Sebenarnya hati si pemuda merasakan getaran yang lain saat berjumpa pertama kali dengan si gadis pada malam Natal itu. Dia berpikir apakah ini yang disebut jatuh cinta. Pada awal Februari si pemuda memberanikan diri menjemput si gadis di rumahnya untuk beribadah bersama di gereja. Si gadis tidak menolak. Hati si pemuda berbunga-bunga. Dia berusaha menemukan momentum yang tepat untuk menyatakan cintanya. Dia ingat, 14 Februari adalah Hari Kasih Sayang, Valentine’s Day, barangkali itu waktu yang tepat.

Di sejumlah negara, Valentine’s Day dirayakan oleh sepasang kekasih untuk menyatakan cintanya. Menurut sejarah atau lebih tepatnya legenda, Valentine’s Day adalah kisah pada abad ke-3 di mana seorang pria bernama Santo Valentinus dipenjara dan dieksekusi mati oleh Kaisar Romawi Claudius II karena diam-diam menikahkan seorang serdadu Romawi yang waktu itu memang peraturannya dilarang untuk menikah. Versi lain mengatakan, Santo Valentinus yang di beberapa negara dipandang sebagai orang suci mencoba mengubah keyakinan Kaisar Claudius II. Sang Kaisar marah dan malahan memerintahkan Valentinus untuk meninggalkan keyakinannya dan kalau tidak mau akan dibunuh. Valentinus menolak, sehingga akhirnya dieksekusi dengan cara dipenggal kepalanya. Konon saat dipenjara Santo Valentinus pernah jatuh cinta kepada seorang gadis bernama Julia. Dia adalah seorang gadis buta yang bekerja sebagai sipir penjara. Sore hari sebelum dieksekusi, Valentinus menulis surat cinta kecil kepada Julia dan tertulis “dari Valentinus-mu”.

Masih banyak versi cerita atau legenda tentang Valentine’s Day dan juga banyak versi cerita tentang Santo Valentinus. Disini kita tidak hendak mencari mana yang fakta dan mana yang hoaks. Kita memang tidak perlu alergi dengan Valentine’s Day, tetapi kita juga tidak perlu menjadikannya hari yang sakral. Dari kisah tersebut ada pesan yang kuat tentang martir, berita keselamatan dan hukum kasih sangat relevan dengan iman Kristiani kita. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kepada kita kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia. Keduanya adalah merupakan hukum kasih yang sangat fundamental.

Terus bagaimana kelanjutan kisah cinta sang pemuda dan gadis di atas. Tepat pada Valentine’s Day dia menyatakan cintanya pada si gadis dengan sekuntum bunga dan gayung pun bersambut. Happy ending. Valentine’s Day yang diberkati.

Pnt. Eko Wahyu Andriastono




WAKTU
“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.” Pengkhotbah 3: 1 (TB2) Pernah dengar...