Warta Minggu Ini
BERSANDAR PADA ALLAH

“Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.”
(Mazmur 62 : 2 – 3)

Film The Bodyguard (1992) yang dibintangi oleh Kevin Costner dan Whitney Houston menceritakan tentang Houston yang berperan sebagai Rachel, seorang diva. Suatu ketika, Rachel mendapat surat ancaman kematian berkala dari penggemar maniaknya. Untuk melindungi dirinya, ia menggunakan jasa pengawal pribadi, yaitu seorang veteran angkatan perang. Dalam film itu ditunjukkan bagaimana banyak sekali peralatan keamanan canggih yang digunakan di seluruh rumah Rachel agar ia dapat tidur tenang dan merasa aman dari segala bahaya yang mengancamnya. Namun tetap saja, peralatan yang canggih serta pengawal yang gagah perkasa tidak bisa membuat Rachel tenang dalam hidupnya. Sama seperti Houston dalam film The Bodyguard, seringkali dalam kehidupan ini kita memiliki masalah yang membuat hidup kita tidak menjadi tenang, bahkan sampai ada yang depresi, hingga bunuh diri.

Mazmur 62 ditulis oleh Daud pada masa-masa getir di hidupnya. Ia tengah melarikan diri dari Absalom yang ingin merebut kekuasaannya. Dalam pelarian ini, ia merasa takut, dan pastinya sedih karena Absalom adalah putra Daud yang sangat ia sayangi. Di ayat 2-3, dan 6-7 terdapat kata-kata yang diulang, yaitu gunung batu dan kota benteng. Seperti yang kita tahu, benteng melambangkan sebuah pertahanan dan tempat untuk berlindung, sedangkan gunung batu melambangkan sebuah kekuatan. Jadi, ketika Daud menggambarkan Allah sebagai gunung batu dan kota benteng, ia ingin mengatakan bahwa Allah adalah kekuatan dan tempatnya berlindung. Tempat perlindungan pastilah memberikan ketenangan.

Itulah mengapa Daud mengatakan bahwa hanya dekat Allah saja aku tenang. Allahlah sumber ketenangan, perlindungan, dan kekuatan baginya. Kepada Allah, Daud menceritakan kegelisahan dan ketakutan yang dialaminya. Namun, Daud bersaksi bahwa di tengah banyaknya orang yang ingin menggulingkan kekuasaannya, tetapi karena ia senantiasa percaya dan berlindung pada Allah, maka Allah menyelamatkan jabatan mulianya sebagai raja. Karena itu Daud mengajak setiap kita yang memiliki persoalan dan pergumulan, hendaknya mencurahkan isi hati kita kepada Allah dan berlindung kepadaNya.

Sama seperti Daud, kita pun pasti membutuhkan tempat untuk menyandarkan diri dan berlindung di kala diri kita memiliki masalah dan tidak sanggup untuk berdiri lagi. Namun, ketenangan sejati dan tempat bersandar serta berlindung tidaklah terletak pada hal-hal duniawi, seperti menggunakan pil-pil penenang yang dapat membuat kita merasa tenang, namun sesaat saja ataupun mencoba lari dari kenyataan hidup, melainkan ketika kita menyandarkan seluruh kehidupan kita kepada Allah. Allah tidak pernah menjanjikan bahwa kehidupan ini akan berjalan mulus, namun Allah menjanjikan penyertaan, pengharapan, dan kekuatan ketika kita bersandar kepada-Nya. Sama seperti pengalaman Daud bersama Allah yang dituliskan di Mazmur 62, bahwa ia merasakan ketenangan dan pertolongan Allah ketika ia berada dalam ketakutan. Kiranya kita pun juga dapat merasakan karya Allah dalam kehidupan kita. Percayalah, bahwa hanya dekat Allah saja kita akan merasa tenang dan aman.

(Cathalia Kurnia)

FOKUS
“Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu:...