“Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.””
(Wahyu 1 : 17 – 18)
Pada tanggal 25 Desember 2018 yang akan datang, kita kembali merayakan hari Natal. Entah telah berapa banyak kali kita merayakan kelahiran Dia pada saat Natal. Namun pernahkah kita sungguh-sungguh bertanya siapakah Bayi ini, yang lebih dari dua ribu tahun yang lalu telah lahir ke dunia? Siapakah Dia sesungguhnya?
Alkitab mencatat ternyata tidak semua orang mengenali-Nya! Kisah Natal menceritakan bayi Yesus harus lahir di kandang domba karena tidak ada seorang pun yang memberi tempat, semua kamar penuh. Walaupun di Betlehem ketika itu banyak orang sehingga semua penginapan penuh, namun kandang domba, tempat Yesus lahir, sepi dari pengunjung. Suasananya barangkali seperti yang digambarkan oleh lagu Malam Kudus. Sementara sebagian besar umat manusia terjebak dalam magnet daya tarik kesibukan dunia yang semu. Namun ada juga yang ternyata mengenalinya, yaitu orang Majus dari Timur yang dengan segenap hati berusaha mencari dan ketika berhasil menemui bayi Yesus, lalu sujud menyembah-Nya dan mempersembahkan yang terbaik, Emas, Kemenyan dan Mur. Ada pula para gembala yang datang mengunjungi-Nya.
Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita mengenali “Siapakah Dia” bagi kita? Dalam kitab Wahyu 1 : 17 – 18, Yesus berkata dalam kemuliaan-Nya, “Aku adalah Alfa dan Omega!” Dengan berkata Aku adalah Alfa, Yesus menyatakan Akulah yang Awal, Akulah Pencipta semesta dan Akulah Pencipta manusia. Dialah pencipta kita. Dialah awal dari hidup kita masing masing. Berapa banyak manusia yang kehilangan identitas diri dan kacau hidupnya karena tidak menyadari dari mana asal hidupnya. Yesus dengan tegas menyatakan Akulah Alfa hidupmu! Kemudian Yesus juga berkata, Aku adalah Omega! Aku adalah yang Akhir. Yesus adalah akhir dari semesta ini. Yesuslah yang menjadi akhir dan tujuan hidup manusia. Berapa banyak manusia yang hidupnya tidak tentu arah dan tidak tahu tujuan hidupnya. Kini, Dia meminta kita mengarahkan tujuan hidup kita kepada Sang Omega.
Jadi, siapakah Dia sesungguhnya bagi hidup kita? Jika pada Natal kita selalu disajikan dengan hiruk pikuk kegembiraan dengan berbagai ornamen Natal dan pesta-pesta yang gegap gempita, biarlah kita tidak larut dengan semuanya itu. Natal tidak akan pernah berarti tanpa kehadiran-Nya. Karena itu biarlah pertanyaan tentang siapa Dia bagi hidup kita menjadi refleksi di masa Adven dan Natal kita tahun ini. Mengenal Dia, kita pun akan merasakan sukacita yang kekal.
Selamat Hari Natal 2018. Kiranya Tuhan Yesus memberkati kita semua!
(Ojahan Oppusunggu)