Warta Minggu Ini
PEMURNIAN DARI KESERAKAHAN (Renungan Seri Doa Pentakosta), Minggu, 13 Mei 2018

Beberapa waktu lalu, saya pergi ke sebuah rumah makan cepat saji. Ternyata situasi di rumah makan cepat saji itu sangat ramai. Ada banyak pembeli di jalur antrean. Kasir dan pramusaji sangat sibuk meladeni pembeli yang umumnya membeli makanan dalam porsi yang banyak. Ah, pantas saja! Rupanya, pada hari itu ada diskon besar-besaran di rumah makan tersebut. Dalam hati saya bertanya, apakah makanan tersebut dapat mereka habiskan? Mudah-mudahan mereka membeli makanan dalam porsi besar untuk berbagi kepada orang lain. Namun, sangat menyedihkan apabila ada orang yang membeli banyak makanan hanya karena prinsip mumpung diskon. Toh, saat tiba di rumah makanan itu tidak akan dapat kita habiskan. Rasa dan kualitas makanan sisa yang disimpan berhari-hari pun tentunya tidak sebaik saat kita membelinya. Bahkan, dalam titik tertentu kita akan merasa enek atau muak saat melihat makanan sisa itu.

Prinsip aji mumpung dihayati olehorang-orang yang serakah. Keserakahan menjadi dosa besar di dunia ini. Orang menjadi sangat serakah karena hanya memikirkan dirinya sendiri. Padahal, ada banyak orang lain yang menderita karena keserakahan kita. Karena itu, mahatma Gandhi mengatakan bumi menyediakan hal yang cukup untuk memenuhi setiap kebutuhan manusia, namun bumi tidak pernah cukup untuk keserakahan manusia. Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kita untuk tidak serakah. Di dalam doa Bapa Kami, Tuhan Yesus mengajarkan, “Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya.” Di dalam prinsip kecukupan, kita dapat mensyukuri setiap hal yang Tuhan anugerahkan bagi kita dan juga belajar untuk memikirkan orang lain. Karena itu, marilah dengan jujur memeriksa diri kita apakah kita masih dikuasai keserakahan dalam proses pemurnian diri yang Tuhan rancangkan bagi kita.

Keserakahan perlu dimurnikan dengan kemurahan hati yang adalah buah roh. Kemurahan hati adalah kasih yang dinyatakan dalam hal-hal kecil. Kemurahan hati berangkat dari sebuah kesadaran bahwa kita menerima kemurahan Allah dan harus menyalurkannya kepada orang lain. Ingatlah salah satu kalimat yang diucapkan Tuhan Yesus dalam ucapan berbahagia, “Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” Selamat menerima pemurnian dari Allah agar kita terbebas dari keserakahan.

Pokok doa:

  1. Memohon agar Tuhan memurnikan kita dari keserakahan
  2. Memohon agar Tuhan menolong orang-orang yang menderita karena kelaparan dan gizi buruk
  3. Memohon agar kita menjadi berkat bagi orang-orang yang berkekurangan
IN TIME
“Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana.” (Mazmur 90: 12) In Time adalah sebuah...