Warta Minggu Ini
PEMURNIAN DALAM PELAYANAN GEREJAWI (Renungan Seri Doa Pentakosta), Jumat 11 Mei 2018

Beberapa waktu terakhir muncul istilah fake Christian yang sedang popular di dalam ranah pelayanan gerejawi. Fake Christian atau orang-orang Kristen palsu adalah orang-orang yang tampak saleh, rajin dalam kehidupan bergereja, namun kesalehannya dibangun atas dasar yang keliru. Mereka mendasarkan imannya atas ide dan ambisi pribadi mereka. Karena itu, motivasi orang-orang Kristen palsu dalam pelayanannya bukanlahkarena ungkapan syukur kepada Tuhan. Tindakkan pelayanannya didasarkan karena ambisi pribadinya atau karena orang tersebut ingin mendapat pujian dari orang lain. Tentu saja, motivasi ini dapat tersembunyi di balik beragam keaktifan pelayanannya.

Karena itu, setiap kita yang terlibat dalam pelayanan gerejawi perlu memeriksa diri kita masing-masing. Jangan-jangan tanpa sadar kita sudah masuk ke dalam perangkapsi jahat sehingga kita menjadi orang-orang Kristen palsu. Di dalam surat 2 Korintus 2:17, Paulus berkata bahwa ada orang yang melayani untuk mencari keuntungan dan ketenaran pribadi. Setiap orang yang melayani dengan motivasi seperti itu akan berakhir di dalam kekecewaan. Paulus mengibaratkannya seperti bau kematian yang mematikan. Sebaliknya, orang yang memberitakan firman Allah dengan maksud murni akan mendapatkan kebahagiaan yang sejati dari Allah.

Belajar dari pelayanan Paulus, kita pun harus memeriksa diri kita ketika melayani Tuhan di gereja.Karena itu, pertanyaan reflektif bagi kita adalah, apa dasar atau motivasi pelayanan kita? Apakah keinginan kita murni untuk memuliakan Allah? Ataukah kita mencari keuntungan dari firman Allah? Jika di hati kita terselip hasrat untuk mencari keuntungan dari pelayanan, maka ingatlah bahwa hasrat tersebut adalah jahat di mata Tuhan. Milikilah sebuah kesadaran bahwa kita ini hanyalah hamba Tuhan. Ya, sebagaimana yang tertulis dalam 2 Korintus 4:5, “Sebab bukan diri kami yang kami beritakan, tetapi Yesus Kristus sebagai Tuhan, dan diri kami sebagai hambamu karena kehendak Kristus.”

Pokok doa :

  1. Memohon agar para pendeta, penatua, aktivis, anggota jemaat dan simpatisan di GKI Kayu Putih dimurnikan oleh Tuhan dalam pelayanannya.
  2. Memohon agar para pejabat gerejawi (penatua dan pendeta) dalam lingkup GKI yang lebih luas (klasis, sinode wilayah dan sinode) dimurnikan oleh Tuhan dalam pelayanannya.
  3. Berdoa bagi para pemimpin gereja di Indonesia dan dunia agar mengalami pemurnian dalam pelayanannya.

 

BERDEBAT DENGAN TUHAN
Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku...