
“Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan.”
(Mazmur 37 : 34)
Menanti akan sesuatu biasanya merupakan saat-saat yang paling membosankan di dalam hidup ini. Itulah sebabnya, masa penantian menjadi masa yang sangat rawan. Di dalam penantian, seorang penanti bisa saja mengubah pendiriannya dan tidak lagi setia di dalam masa penantian itu. Di dalam penantian, seorang penanti bisa juga terus melanjutkan penantiannya namun sudah kehilangan gairah akan sesuatu yang dinantinya itu.
Saat ini kita sedang diajak untuk merayakan Minggu-minggu Adven. Merujuk pada pemaknaan Minggu Adven, kita sedang diajak untuk merayakan penantian (penantian akan kedatangan Juruselamat). Hal seperti yang dialami oleh seorang penanti, bisa saja terjadi di dalam masa penantian kita akan Juruselamat. Oleh sebab itulah di dalam merayakan Minggu Adven ini, setiap kita diajak untuk memberi makna yang lebih mendalam tentang arti sebuah penantian. Di dalam penantian kita diajak untuk melakukan hal-hal yang sesuai dengan jalan Tuhan sambil terus mempersiapkan diri menyambut kedatangan-Nya yang kedua.
Melalui Minggu-minggu Adven ini kita diajak untuk terus melihat ke dalam diri kita dan menyadari akan berbagai kekurangan dan kesalahan yang telah kita lakukan. Setiap kita diajak untuk memperbaikinya dan melakukan pertobatan. Tentu pertobatan di sini bukan hanya untuk diri kita sendiri saja, kita juga diajak untuk menjadi alat yang membawa pertobatan bagi orang-orang yang ada di sekitar kita. Pertobatan dalam liturgi kita disimbolkan dengan lilin Adven berwarna ungu. Setiap kali lilin Adven dinyalakan, kita diajak untuk mempersiapkan diri menyambut dan menerima Juruselamat di dalam pertobatan.
Dalam Minggu Adven yang ketiga ini, kita mendapati lilin dengan warna yang berbeda, merah muda. Minggu Adven ketiga ini disebut sebagai minggu Gaudete (bahasa latin) yang artinya minggu sukacita. Minggu Adven yang ketiga ini mengajak kita untuk merasakan sukacita di dalam pertobatan kita, sebab kedatangan Juruselamat yang sudah semakin dekat. Ledakan sukacita yang hadir dalam Minggu Adven yang ketiga ini membuat kita semakin menyadari bahwa kedatangan-Nya sudah semakin dekat saatnya. Ledakan sukacita itu tak dapat dibendung lagi. Warna merah muda sendiri merupakan perpaduan antara warna ungu dan putih (putih adalah warna lilin yang dinyalakan pada hari Natal), yang menggambarkan betapa sukacita yang akan datang itu sudah tak tertahankan lagi. Pemazmur menggambarkan sukacita yang tak tertahankan dalam menantikan Tuhan, sebab Dia akan menunjukkan keberpihakan-Nya kepada umat yang tertindas, dan menjadikan mereka berharga dimata-Nya.
Lilin sukacita ini sekaligus memberikan kita semangat, bahwa penantian kita akan Juruselamat tak pernah sia-sia. Pertobatan kita di dalam penantian akan kedatangan-Nya telah benar-benar memberikan sukacita di dalam kehidupan ini. Itulah sebabnya, setiap kita diajak untuk berani menantikan kedatangan Juruselamat dalam pertobatan, sambil terus mengimani bahwa pertobatan kita ini membawa kita pada sukacita yang besar. Sukacita yang akan kita rasakan pada saat kedatangan Sang Juruselamat, Yesus Kristus.
(Petrus Bimo, S.Si. (Teol))