Warta Minggu Ini
MENERUSKAN KEBAIKAN

“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8 : 28)

Sejak Agustus 2014 yang lalu saya, sebagai seorang keponakan, begitu kehilangan sosok tante yang begitu tulus dan peduli pada saya. Hal itu merupakan kehilangan yang begitu mendalam bagi segenap keluarga besar saya. Penyakit kanker rahim yang beliau derita sangat menyiksa kondisi tubuhnya. Saat kehilangannya, saya sangat hancur dan putus asa. Saya bertanya kepada Tuhan, “Ya Tuhan, mengapa orang setulus dan sebaik dia, Engkau beri umur yang singkat dan penderitaan. Padahal masih banyak sanak keluarga yang membutuhkannya, termasuk saya. Namun ini semua sudah rencana-Mu, ya Tuhan, dan kami harus menerimanya.” Apabila saya mengenang kebaikan tante saya ini, tanpa pertolongannya, kondisi saya yang mengalami disabilitas ini, mungkin lebih parah dari pada sekarang. Semasa hidupnya beliau sangat peduli kepada orang lain ketimbang dirinya sendiri. Karena itu banyak orang yang merasa kehilangan atas kepergiannya. Saya ingat menjelang kematiannya, tante saya berpesan pada kami semua bahwa dia ingin salah satu dari kami meneruskan pelayanan yang dilakukannya semasa dia sehat.

Dua tahun setelah tante saya meninggal, tepatnya di bulan Oktober 2016, Tuhan memanggil pulang om saya secara mendadak. Hati saya pun kembali merasakan kepedihan yang mendalam, namun apa daya saya hanya bisa meratap dan menangis. Semasa hidupnya paman saya juga sangat peduli walaupun dia agak tegas dan keras karakternya ketimbang tante saya. Kenangan tinggal kenangan kini. Dua sosok panutan saya telah berpulang ke tempat abadi, kerinduan tinggallah kerinduan. Namun, yang pasti saat ini saya yang masih hidup harus meneruskan kasih dan kebaikan yang mereka tanamkan semasa hidup mereka. Awalnya memang sedih, putus asa dan kecewa, namun sekarang saya harus berjuang untuk meneruskan kasih dan kebaikan seperti yang diamanatkan kedua panutan saya ini. Rencana Tuhan memang terkadang tak selalu berbuah manis, terkadang juga pahit. Namun saya belajar memahami apa yang Paulus katakan kepada jemaat Roma bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala hal. Saya percaya apa yang buruk sekarang akan mendatangkan yang baik di masa depan. Saya harus belajar melihat dan memaknai setiap peristiwa hidup. Saya belajar tetap setia pada kasih Tuhan. Kebaikan om dan tante saya membuat saya belajar tak bergantung pada manusia, namun hanya mengandalkan Tuhan di setiap perkara yang saya hadapi.

Menerima kebaikan dari orang-orang terkasih, saya percaya bahwa ini merupakan cara Tuhan untuk menghibur kita yang kehilangan. Dia mengajak kita untuk mengingat dan merasakan kebaikan-kebaikan mereka. Mengingat kebaikan mereka agar kita senantiasa kuat menjalani hidup ini setelah kehilangan mereka. Merasakan kebaikan hati mereka akan membuat kita ingin meneruskan kebaikan itu kepada orang lain. Kematian bisa memisahkan kita dengan orang-orang yang kita kasihi, tetapi kasih dan kebaikan mereka akan tetap tinggal dalam hidup kita.

(Rivaldi Tanuwijaya)

TAK BOLEH KALAH OLEH RASA TAKUT
“Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut....