Warta Minggu Ini
NATAL

“Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”

(Lukas 2 : 11)

Tak terasa Natal 2016 telah tiba. Buat saya momen Natal mempunyai kenangan tersendiri. Manis nan indah yang tak terlupakan ketika masih bersama mendiang istri saya tercinta, seolah seperti mimpi hidup yang tidak pernah sirna. Setiap melewati Natal, Tuhan selalu mengingatkan saya untuk merenungkan makna Natal dalam menjalani hidup saya yang masih tersisa. Saya masih bisa menikmati Natal dengan penuh suka cita bersama keluarga dan teman-teman tercinta.

Natal adalah peringatan akan kelahiran Kristus dalam hati kita, yang telah menjadi Penebus dosa bagi seluruh umat manusia. Sebagai ungkapan syukur atas kelahiran Kristus, selain memberikan ucapan selamat dan memohonkan berkat untuk sesama, kita harus merenungkan makna sesungguhnya dari kelahiran Kristus di dunia. Kristus sangat mengasihi seluruh umat manusia. Dengan rela Dia meninggalkan Kerajaan Sorga dan mengurbankan diri-Nya di atas kayu salib untuk menebus dosa seluruh umat manusia. Pengurbanan Kristus adalah cinta kasih yang diberikan kepada kita semua, tanpa mengharapkan perbuatan yang timbal balik dari kita dengan melepaskan belenggu dosa kita dan memperbaiki hubungan kita dengan Dia. Apa yang harus kita perbuat atas pengurbanan yang telah Kristus berikan dalam hidup kita di suasana Natal yang selalu kita rayakan dengan meriah? Karena itu Injil Lukas menulis kelahiran Kristus sebagai kelahiran Sang Juruselamat.

Makna Natal bukan sekadar perayaan tahunan dan rutinitas yang biasa, berkumpul dengan keluarga, jalan-jalan di mal mencari souvenir, bertukar hadiah dan pergi ke gereja. Makna Natal yang terpenting adalah selalu mensyukuri kehadiran Allah dalam hidup kita. Ada kalanya karena kesibukan, kita jarang bersekutu dengan Dia dan mungkin melakukan hal-hal yang menyakiti-Nya. Kita menjauh dari Tuhan. Cinta kasih kita kepada Dia mulai berangsur luntur dan sirna. Jika hal itu telah terjadi, ingatlah betapa Tuhan Yesus begitu mencintai kita dan membuktikan cinta-Nya dengan lahir di dunia ini untuk menebus dosa-dosa kita. Maka seharusnyalah menjadi kewajiban kita untuk selalu mengasihi dan mencintai-Nya.

Natal adalah saat yang tepat untuk memperbaiki hubungan kita dengan Tuhan Yesus, memperbarui ikatan perjanjian kita sebagai pengikut Kristus dan menemukan kembali panggilan Kristus yang mencintai kita dengan sempurna. Melalui talenta yang diberikan-Nya kepada kita, kita dapat melayani untuk menjadi garam dan terang dunia dengan membawa berkat dan kabar gembira kepada orang-orang di sekitar kita.

Marilah kita jadikan makna Natal 2016 ini dengan turut menghadirkan damai sejahtera kepada lingkungan terdekat kita, seperti Kristus yang lahir membawa damai sejahtera bagi dunia. Tunjukkan sukacita kita sebagai pemberian terbaik bagi Sang Bayi Kudus!. Selamat Natal.

(Halim Hartono)

COGNITIVE DISSONANCE
“Aku, manusia celaka! Siapa yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini? Syukur kepada Allah melalui Yesus Kristus, Tuhan...