Warta Minggu Ini
TODAY IS THE DAY

Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: “Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu”.
(Keluaran 14 : 13a)

Tepat satu tahun lalu saya menerima penugasan untuk menjadi project leader dari kantor saya, terus terang ada perasaan gentar. Gentar bukan karena saya tidak mampu melakukannya, tapi lebih karena saya tahu dengan pasti siapa yang akan saya hadapi sepanjang penugasan tersebut. Proses improvement yang coba saya benahi atas business process tersebut sangat menguras tenaga, pikiran, perasaan dan emosi saya. Namun dalam penugasan ini saya banyak belajar. Belajar untuk melakukan deal dan cara berkomunikasi dengan berbagai tipe karakter orang yang berbeda-beda dari berbagai jenjang jabatan. Saya juga belajar untuk menolong orang lain dari berbagai cross division. Saya belajar mengatur waktu, juga belajar berserah penuh kepada Tuhan. Up and down saya alami sepanjang penugasan tersebut. Sempat terbersit kata “saya ingin menyerah” dalam pikiran saya, namun setiap saya mengingat kebaikan, kemurahan dan kebesaran Tuhan dalam hidup saya, rasanya saya malu kalau sampai saya menyerah atas penugasan ini.

Bukan hanya sekali ini saya menerima penugasan yang sangat menguras tenaga, pikiran, perasaan juga emosi saya. Selama ini, Tuhan selalu menopang dan memampukan saya untuk melewati setiap badai hidup yang Tuhan percayakan kepada saya. Tanggal 1 Maret 2016 lalu, berkat dukungan anggota tim dalam project tersebut, juga support atasan saya, saya boleh berkata : “Thanks God, today is the day”. Project tersebut selesai dan siap diimplementasikan.

Tugas ini telah selesai, tetapi perjuangan hidup saya masih berlanjut bersama Tuhan, baik dalam kehidupan di dunia kerja maupun dalam pelayanan saya melalui talenta yang Tuhan beri. Saya mencoba merefleksikan kisah saya ini dengan kisah perjuangan bangsa Israel ketika hendak keluar dari tanah Mesir. Empat puluh tahun lamanya bangsa Israel harus mengalami perbudakan di tanah Mesir sampai akhirnya Tuhan menuntun bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan cara-Nya. Kisah ini menguatkan saya ketika akhir-akhir ini begitu banyak hal yang harus saya kerjakan, mulai dari mengurus renovasi rumah, mengerjakan penugasan di tempat saya bekerja, mengajar di kampus juga pelayanan saya. Sebagai manusia, rasanya semua itu tidak mungkin saya kerjakan. Hanya karena kemurahan dan kebesaran Tuhan, saya boleh melewati semuanya itu, seperti lirik lagu favorit saya “Besar Anugerah-Mu” yang sangat menguatkan saya ketika saya hampir menyerah dalam berjuang.

Ku ada sebagaimana ku ada. Berdiri menghadap takhta-Mu Bapa.
Semua kar’na anugerah-Mu, yang t’lah s’lamatkanku.
Ku hidup dalam s’gala kelimpahan. Ku layak untuk melayani Tuhan.
Semua kar’na anugerah-Mu, tercurah bagiku.
Besar anugerah-Mu. Berlimpah kasih-Mu.
Semakin hari semakin bertambah.
Besar anugerah-Mu.

Mari Saudara, dalam masa Pra Paska ini kita belajar untuk terus menaruh harap dan segala kekuatiran kita hanya kepada Kristus yang darah-Nya telah tercurah untuk menebus dosa-dosa saya dan Saudara. Hendaklah masing-masing kita terus berjuang sampai akhir dan tidak mudah untuk menyerah atas setiap kesempatan yang Tuhan beri dengan terus mengingat pengurbanan Yesus di Kayu Salib, hingga suatu hari kelak tiba saatnya: “Today is my day”. Selamat mempersiapkan diri untuk memaknai Paska. Soli Deo Gloria!

(Kumalawati Abadi)

FAMILY AS CHURCH, CHURCH AS FAMILY
“Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah;...