“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”

(Amsal 22 : 6)

Putera kami baru saja memasuki jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Seperti kebanyakan orangtua, kami kerap memikirkan, apakah ia nantinya mampu dan siap menghadapi tuntutan dunia pendidikan yang semakin tinggi. Kekhawatiran yang sama juga pasti pernah muncul dalam benak orangtua lain. Tak heran ketika masa sekolah dimulai, kami mendapat begitu banyak tawaran dan informasi tentang beberapa tempat les pelajaran tambahan. Semua itu dibuat sebagai bekal dan persiapan, dengan harapan, bakat dan minat anak semakin berkembang, prestasinya pun semakin baik, karena ia tak lagi terlalu mengalami kesulitan dalam belajar.

Tentunya wajar saja jika sebagai orangtua, kita ingin mempersiapkan anak kita sebaik-baiknya dalam menghadapi kehidupan, bukan hanya untuk masa sekolah, tapi juga untuk masa depannya nanti, terutama dalam menghadapi tuntutan kemajuan zaman yang semakin tinggi. Kemudian saya merenungkan tentang persiapan lainnya. Ada hal lain yang tak kalah penting, yang sayangnya justru semakin terabaikan, yaitu kehidupan iman anak yang justru menjadi pondasi terpenting baginya dalam menghadapi kehidupan.

Ayat bacaan hari ini mengingatkan saya dan kita semua, supaya kita tidak mengabaikan pendidikan yang terpenting dalam kehidupan anak. Ada banyak hal yang bisa kita cari dan kejar dalam kehidupan kita dan anak-anak. Namun, kita perlu juga menyadari betapa pentingnya bagi mereka untuk mengenal Tuhan dan hidup di dalam kebenaran-Nya. Hal ini, kelak, akan menjadi panduan utama baginya dalam menghadapi kehidupan yang sesungguhnya. Kita tentu tahu bahwa tantangan zaman bukan hanya hadir dalam bentuk tuntutan untuk bertahan dan berprestasi. Tantangan zaman juga hadir dalam bentuk nilai-nilai kehidupan yang semakin bertentangan dengan kebenaran-Nya. Kasih menjadi semakin dingin, kompetisi yang semakin tinggi, tekanan dan tuntutan hidup terus-menerus, semuanya seolah menarik kita semakin jauh dan melupakan Tuhan. Karena itu persiapan kehidupan iman anak amatlah penting, bahkan harus serius kita perhatikan selain persiapan akademis, sebab hanya dengan berpegang pada Kristus, ia akan mampu bertahan menjalani suka-duka kehidupan.

Mari kita merenungkan tentang persiapan pendidikan bagi anak cucu kita. Apakah kita juga sudah memikirkan yang terpenting, yaitu pendidikan iman dan kerohanian mereka? Apakah kita telah memperkenalkan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka? Apakah hati mereka menyimpan Firman, sebagai pegangan yang kokoh di tengah gempuran tantangan dan arus kemajuan zaman? Kiranya Tuhan memampukan dan menolong kita.

(Illona Farolan)