Warta Minggu Ini
PERSEVERANCE

“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.”
(Yakobus 1 : 12)

Namanya hidup, kita tidak akan pernah lepas dari persoalan. Ketika berhadapan dengan persoalan, kita sering bersungut-sungut dan berkata kita akan menyerah dan tidak sanggup lagi untuk menjalani hidup. Tujuh tahun silam, saya mengalami suatu peristiwa yang menghempaskan saya ke dasar. Mungkin bagi beberapa orang, akar persoalan ini sepele, yaitu putus cinta. Saya benar-benar terpukul atas kegagalan saya sehingga membuat saya gagal di dalam serentetan banyak hal. Namun, pengenalan akan Tuhan Yesus menguatkan dan mengangkat saya dari dasar, tahap demi tahap. Tidak ada yang instant dalam proses pemulihan tersebut.

Seringkali kita bertanya mengapa Tuhan memberikan banyak persoalan hidup? Mengapa Ia tidak menyediakan solusinya langsung? Dalam kehendak-Nya, Tuhan selalu memberi yang terbaik pada waktu-Nya. Kita perlu bertekun, berdoa, dan berusaha. Bukan karena kebaikan atau pelayanan kita sehingga Ia membukakan pintu pengampunan-Nya. Tuhan selalu ada dan melihat jauh ke dalam relung hati setiap orang, apa yang tidak terpikirkan oleh kita akan diberikan-Nya. Lalu dimanakah bagian kita?

Ketika kita senantiasa mengusahakan yang terbaik dari seluruh talenta yang telah Tuhan anugerahkan dan memiliki semangat untuk tidak menyerah dan kalah pada pergumulan hidup, pada saat itulah nama Tuhan dimuliakan dan kehendak-Nya nyata. Bukan karena indahnya hasil akhir maupun prestasi dan prestige yang kita capai, namun karena selama berproses itu kita semakin diperbarui dan mengenal apa yang benar-benar Tuhan inginkan di dalam setiap tapak kehidupan kita. People may come and go, but God stays forever and His love remains the same.

Ketika kita tidak dapat bangkit dari pergumulan sendiri, Tuhan menguatkan melalui tangan orang-orang yang kita cintai dan mencintai kita. Bersyukurlah atas kehadiran mereka, karena mereka adalah perpanjangan tangan Tuhan. Bukan karena hebat dan kuatnya kita, namun semua itu hanya karena cinta; cinta Tuhan Yesus yang dimanifestasi dalam hangatnya kasih orang-orang terdekat. Saya teringat pada tulisan Footprints in the Sands yang ada pada ruangan kantor tante saya, bahwa ketika saya tidak kuat lagi untuk berjalan, Tuhan Yesus sendirilah yang menggendong saya melewati semua itu.

Perseverance bukan berarti kita tidak memerlukan Tuhan di dalam hidup kita. Kekuatan diperoleh dari penyerahan diri kepada Tuhan Yesus, biarlah gada dan tongkat-Nya yang menuntun. Namun, kita juga perlu memiliki semangat juang. Penulis surat Yakobus memberitakan bahwa tahan uji alias ketekunan mendatangkan sukacita. Sukacita karena mahkota kehidupan menjadi milik kita. Saya membayangkan mahkota kehidupan bukan hanya saya terima nanti, tetapi saat saya sedang bergumul dengan masalah. Ada orang-orang yang menguatkan, ada Tuhan yang janji-Nya setia, dan ada pembelajaran hidup yang kita terima dalam setiap masalah. Selamat berjuang di dalam Tuhan!

(Hansi Joachim)

SEMOGA SEMUA CEPAT BERLALU
“Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?…Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku...