![](https://www.gkikayuputih.or.id/wp-content/uploads/2021/08/Merdeka-untuk-memilih-OK-300x168.jpg)
“Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”
(Galatia 5: 13)
Beberapa hari yang lalu kita merayakan Hari Kemerdekaan bangsa kita yang ke-76 tahun. Perayaan ini selalu mengajak kita untuk mengenang, merefleksikan, serta bersyukur atas perjuangan bangsa kita untuk keluar dari penjajahan. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada satu pun orang atau bangsa di dunia ini yang senang berada di bawah penindasan. Setiap orang ingin merdeka. Setiap manusia ingin bebas menentukan pilihan-pilihan hidupnya. Setiap bangsa ingin bebas mengatur negaranya dan rakyatnya, tanpa intervensi pihak lain.
Paulus, dalam suratnya kepada jemaat Galatia, mengingatkan satu hal yang penting berkaitan dengan kemerdekaan. Sejak awal, Tuhan mengaruniakan kemerdekaan kepada semua manusia; Dia ingin manusia bebas menentukan pilihan-pilihan hidupnya. Tanda Allah mencintai kemerdekaan, tergambar pula saat Dia mengutus Kristus untuk membebaskan manusia dari penjajahan dosa. Hal yang menarik, kemerdekaan yang dilakukan Kristus, berbuahkan kemerdekaan bagi orang lain. Nasihat Paulus ini tentu menjadi pesan kuat bagi jemaat Galatia yang sedang bertikai. Kemerdekaan tidak dimaknai untuk semau-maunya berlaku tak adil bagi sesama, sebaiknya kemerdekaan Kristus berarti melayani sesama dengan kasih agar kemerdekaan itu menular dan meluas.
Merayakan kemerdekaan bangsa kita di tengah pandemi saat ini, mengajak kita untuk berpikir, merasa dan memilih dengan bijak dalam menggunakan kemerdekaan kita. Pandemi virus Covid-19 mengajar kita untuk mengingat kesehatan kita sendiri serta sesama penduduk di Indonesia maupun di seluruh dunia. Seruan untuk vaksinasi, menjalankan protokol kesehatan serta mengikuti aturan PPKM merupakan cara hidup yang baru di masa kini. Di balik semuanya itu, ada nilai kepedulian terhadap sesama, bangsa serta dunia kita. Dengan alasan merdeka dengan pilihan, kita semau-maunya tak bermasker, pergi kemanapun sesuka kita, tanpa peduli soal kesehatan kita bersama. Merdeka di tengah pandemi mengundang kita untuk hidup dalam kemerdekaan Kristus yang sesungguhnya. Kemerdekaan melahirkan kemerdekaan dan kebaikan bagi sesama dan dunia, selain diri sendiri.
Mari kita hidup dalam kemerdekaan yang telah dimenangkan Kristus bagi kita. Sebagai bagian dari Gereja Kristen Indonesia yang merayakan HUT ke-33 tahun, ini juga panggilan kita untuk menggunakan kemerdekaan kita untuk memilih yang berbuahkan kemerdekaan bagi dunia kita, khususnya dari pandemi Covid-19. Salam Merdeka!
(Pdt. Linna Gunawan)