Warta Minggu Ini
DULU SAYA TIDAK TAHU… TAPI SEKARANG…

“Kita tahu bahwa Dia turut bekerja dalam segala sesuatu demi kebaikan orang-orang yang mengasihi Allah, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya”.

(Roma 8: 28 – TB2)


Tanggal 15 September 2024 adalah hari yang tak pernah sekalipun terlintas di benak saya, bahwa akan melihat putra bungsu saya yang down syndrome menerima pelayanan sidi. Setahun mengikuti katekisasi pun saya masih merasa takjub karena tak pernah membayangkan ada upaya yang sedemikian gigih agar anak-anak dengan kebutuhan khusus juga mendapat pelayanan yang sama, dengan memperhatikan keistimewaan mereka yang berbeda. Rasanya ucapan terimakasih dan syukur seperti tak cukup mewakili perasaan saya, sehingga hari itu saya jadi lebih banyak meneteskan air mata.

Tujuh belas tahun lalu, ketika putra saya lahir dan mengetahui dia down syndrome, kepada dokter yang memberitahukan kondisinya, saya hanya mengatakan kalau anak saya ini blessing, apapun kondisinya saya tidak ingin menukar atau menolaknya. Kendati saya pun tidak tahu akan seperti apa perjalanan yang akan kami hadapi di depan sana bersamanya. Saya tidak tahu bagaimana cara merawat dan membesarkannya kecuali dengan mencintainya sepenuh hati. Dalam perjalanan itu tak sekalipun saya merasa kuatir, kadang juga ada perasaan lelah dan jenuh.

Tapi kehadirannya membuat kami jadi belajar untuk bersabar, dia tidak bisa secepat kakaknya dalam berproses. Kehadirannya membuat kami menjadi lebih mudah menerima ketidaksempurnaan dan merayakan sebuah perbedaan sebagai anugerah. Kehadirannya membuat kami melihat betapa luar biasanya karya dan keadilan Tuhan. Dengan keterbatasan intelegensinya, dia bisa memberikan senyuman kepada siapa saja tanpa rasa curiga. Dia bisa dengan mudah menawarkan bantuan tanpa memikirkan apa tangannya cukup kuat untuk menolong. Itu semua membuat kami justru belajar banyak lewat kehadirannya.

Kehadirannya juga mengantarkan kami bertemu dengan sahabat-sahabat para orangtua dengan anak berkebutuhan khusus. Kami bisa berbagi cerita, saling menguatkan dan kadang masih diselingi tawa canda ketika bercerita tentang anak-anak istimewa kami. Dan 15 September itu, rasanya melihat sebuah keajaiban melihat anak-anak ini sidi. Bisa saling memeluk dengan para orangtua, pengerja dan kakak guru sekolah minggu. Dulu saya tidak tahu kenapa saya dipercaya Tuhan memiliki anak berkebutuhan khusus? Tetapi sekarang saya tahu bahwa “…Dia turut bekerja dalam segala sesuatu demi kebaikan orang-orang yang mengasihi Allah, yaitu mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya”.

Sailorina Herawanni

UNGKAP, TEBUS, LEGA
“Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan.” (Amsal 15 :...